Kamis, 21 April 2011

Kedudukan Shahih Bukhari Di Sisi Sunni Dan Al Kafi Di Sisi Syiah


Kedudukan Shahih Bukhari Di Sisi Sunni dan Al Kafi Di Sisi Syiah
Mereka yang mengkritik Syiah telah membawakan riwayat-riwayat yang ada dalam kitab rujukan Syiah yaitu Al Kafi dalam karya-karya mereka seraya mereka berkata Kitab Al Kafi di sisi Syiah sama seperti Shahih Bukhari di sisi Sunni. Tujuan mereka berkata seperti itu adalah sederhana yaitu untuk mengelabui mereka yang awam yang tidak tahu-menahu tentang Al Kafi. Atau jika memang mereka tidak bertujuan seperti itu berarti Mereka lah yang terkelabui.
Dengan kata-kata seperti itu maka orang-orang yang membaca karya mereka akan percaya bahwa riwayat apa saja dalam Al Kafi adalah shahih atau benar sama seperti hadis dalam Shahih Bukhari yang semuanya didakwa shahih. Mereka yang mengkritik Syiah atau lebih tepatnya menghakimi Syiah itu adalah Dr Abdul Mun’im Al Nimr dalam karyanya(terjemahan Ali Mustafa Yaqub) Syiah, Imam Mahdi dan Duruz Sejarah dan Fakta, Ihsan Illahi Zahir dalam karyanya Baina Al Sunnah Wal Syiah, Mamduh Farhan Al Buhairi dalam karyanya Gen Syiah dan lain-lain.
Tidak diragukan lagi bahwa karya-karya mereka memuat riwayat-riwayat dalam kitab rujukan Syiah sendiri seperti Al Kafi tanpa penjelasan pada para pembacanya apakah riwayat tersebut shahih atau tidak di sisi Ulama Syiah. Karya-karya mereka ini jelas menjadi rujukan oleh orang-orang(termasuk oleh mereka yang menamakan dirinya salafi) untuk mengkafirkan atau menyatakan bahwa Syiah sesat.
Sungguh sangat disayangkan, karena kenyataan yang sebenarnya adalah Al Kafi di sisi Syiah tidak sama kedudukannya dengan Shahih Bukhari di sisi Sunni. Al Kafimemang menjadi rujukan oleh ulama Syiah tetapi tidak ada ulama Syiah yang dapat membuktikan bahwa semua riwayat Al Kafi shahih. Dalam mengambil hadis sebagai rujukan, ulama syiah akan menilai kedudukan hadisnya baru menetapkan fatwa. Hal ini jelas berbeda dengan Shahih Bukhari dimana Bukhari sendiri menyatakan bahwa semua hadisnya adalah shahih, dan sudah menjadi ijma ulama(sunni tentunya)bahwa kitab Shahih Bukhari adalah kitab yang paling shahih setelah Al Quran.
.
.
Kedudukan Shahih Bukhari
Shahih Bukhari adalah kitab hadis Sunni yang ditulis oleh Bukhari yang memuat 7275 hadis. Jumlah ini telah diseleksi sendiri oleh Bukhari dari 600.000 hadis yang diperolehnya dari 90.000 guru. Kitab ini ditulis dalam waktu 16 tahun yang terdiri dari 100 kitab dan 3450 bab. Hasil seleksi Bukhari dalam Shahih Bukhari ini telah Beliau nyatakan sendiri sebagai hadis yang shahih.
Bukhari berkata
“Saya tidak memasukkan ke kitab Jami’ ini kecuali yang shahih dan saya telah meninggalkan hadis-hadis shahih lain karena takut panjang” (Tahdzib Al Kamal 24/442).
Bukhari hidup pada abad ke-3 H, karya Beliau Shahih Bukhari pada awalnya mendapat kritikan oleh Abu Ali Al Ghassani dan Ad Daruquthni, bahkan Ad Daruquthni menulis kitab khusus Al Istidrakat Wa Al Tatabbu’ yang mengkritik 200 hadis shahih yang terdapat dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim. Tetapi karya Ad Daruquthni ini telah dijawab oleh An Nawawi dan Ibnu Hajar dalam Hady Al Sari Fath Al Bari.
An Nawawi dan Ibnu Shalah yang hidup pada abad ke-7 adalah ulama yang pertama kali memproklamirkan bahwa Shahih Bukhari adalah kitab yang paling otentik sesudah Al Quran. Tidak ada satupun ulama ahli hadis saat itu yang membantah pernyataan ini. Bahkan 2 abad kemudian pernyataan ini justru dilegalisir oleh Ibnu Hajar Al Asqallani dalam kitabnya Hady Al Sari dan sekali lagi tidak ada yang membantah pernyataan ini. Oleh karenanya adalah wajar kalau dinyatakan bahwa ulama-ulama sunni telah sepakat bahwa semua hadis Bukhari adalah shahih. (lihatImam Bukhari dan Metodologi Kritik Dalam Ilmu Hadis oleh Ali Mustafa Yaqub hal 41-45).
.
.
Kedudukan Al Kafi
Al Kafi adalah kitab hadis Syiah yang ditulis oleh Syaikh Abu Ja’far Al Kulaini pada abad ke 4 H. Kitab ini ditulis selama 20 tahun yang memuat 16.199 hadis. Al Kulaini tidak seperti Al Bukhari yang menseleksi hadis yang ia tulis. Di Al Kafi, Al Kulaini menuliskan riwayat apa saja yang dia dapatkan dari orang yang mengaku mengikuti para Imam Ahlul Bait as. Jadi Al Kulaini hanyalah sebagai pengumpul hadis-hadis dari Ahlul Bait as. Tidak ada sedikitpun pernyataan Al Kulaini bahwa semua hadis yang dia kumpulkan adalah otentik. Oleh karena Itulah ulama-ulama sesudah Beliau telah menseleksi hadis ini dan menentukan kedududkan setiap hadisnya.
Di antara ulama syiah tersebut adalah Allamah Al Hilli yang telah mengelompokkan hadis-hadis Al Kafi menjadi shahih, muwatstsaq, hasan dan dhaif. Pada awalnya usaha ini ditentang oleh sekelompok orang yang disebut kaum Akhbariyah.Kelompok ini yang dipimpin oleh Mulla Amin Astarabadi menentang habis-habisan Allamah Al Hilli karena Mulla Amin beranggapan bahwa setiap hadis dalam Kutub Arba’ah termasuk Al Kafi semuanya otentik. Sayangnya usaha ini tidak memiliki dasar sama sekali. Oleh karena itu banyak ulama-ulama syiah baik sezaman atau setelah Allamah Al Hilli seperti Syaikh At Thusi, Syaikh Mufid, Syaikh Murtadha Al Anshari dan lain-lain lebih sepakat dengan Allamah Al Hilli dan mereka menentang keras pernyataan kelompok Akhbariyah tersebut. (lihat Prinsip-prinsip Ijtihad Antara Sunnah dan Syiah oleh Murtadha Muthahhari hal 23-30).
Dari hadis-hadis dalam Al Kafi, Sayyid Ali Al Milani menyatakan bahwa 5.072 hadis shahih, 144 hasan, 1128 hadis Muwatstsaq(hadis yang diriwayatkan perawi bukan syiah tetapi dipercayai oleh syiah), 302 hadis Qawiy(kuat) dan 9.480 hadis dhaif. (lihat Al Riwayat Li Al Hadits Al Tahrif oleh Sayyid Ali Al Milani dalam Majalah Turuthuna Bil 2 Ramadhan 1407 H hal 257). Jadi dari keterangan ini saja dapat dinyatakan kira-kira lebih dari 50% hadis dalam Al Kafi itu dhaif. Walaupun begitu jumlah hadis yang dapat dijadikan hujjah(yaitu selain hadis yang dhaif) jumlahnya cukup banyak, kira-kira hampir sama dengan jumlah hadis dalam Shahih Bukhari.
Semua keterangan diatas sudah cukup membuktikan perbedaan besar di antaraShahih Bukhari dan Al Kafi. Suatu Hadis jika terdapat dalam Shahih Bukhari maka itu sudah cukup untuk membuktikan keshahihannya. Sedangkan suatu hadis jika terdapat dalam Al Kafi maka tidak bisa langsung dikatakan shahih, hadis itu harus diteliti sanad dan matannya berdasarkan kitab Rijal Syiah atau merujuk kepada Ulama Syiah tentang kedudukan hadis tersebut.
.
.
Peringatan
Oleh karena cukup banyaknya hadis yang dhaif dalam Al Kafi maka seyogyanya orang harus berhati-hati dalam membaca buku-buku yang menyudutkan syiah dengan menggunakan riwayat-riwayat Hadis Syiah seperti dalam Al Kafi. Dalam hal ini bersikap skeptis adalah perlu sampai diketahui dengan pasti kedudukan hadisnya baik dengan menganalisis sendiri berdasarkan Kitab Rijal Syiah atau merujuk langsung ke Ulama Syiah.
Dan Anda bisa lihat di antara buku-buku yang menyudutkan syiah dengan memuat riwayat syiah sendiri seperti dari Al Kafi tidak ada satupun penulisnya yang bersusah payah untuk menganalisis sanad riwayat tersebut atau menunjukkan bukti bahwa riwayat itu dishahihkan oleh ulama syiah. Satu-satunya yang mereka jadikan dalil adalah Fallacy bahwa Al Kafi itu di sisi Syiah sama seperti Shahih Bukhari di Sisi Sunni. Padahal sebenarnya tidak demikian, sungguh dengan fallacy seperti itu mereka telah menyatakan bahwa Syiah itu kafir dan sesat. Sungguh Sayang sekali.
Peringatan ini jelas ditujukan kepada mereka yang akan membaca buku-buku tersebut agar tidak langsung percaya begitu saja. Pikirkan dan analisis riwayat tersebut dengan Kitab Rijal Syiah(Rijal An Najasy atau Rijal Al Thusi). Atau jika terlalu sulit dengarkan pendapat Ulama Syiah perihal riwayat tersebut. Karena pada dasarnya mereka Ulama Syiah lebih mengetahui hadis Syiah ketimbang para penulis buku-buku tersebut. Salam damai.
Be the first to like this post.

348 Tanggapan

  1. informasi yg sangat berguna untuk menyeimbangkan wacana sayah sendiri *eit tapi sayah bukan penganut dua2nya lho.. hehehhe*
    eh referensinya lengkap banget oi.. mantap2…
    makasih mas…. :)
  2. @ almas
    bukan dua-duanya, just Islam ya
    terimakasih :D
  3. Bharma, kata guru Ma al-Kafi itu kurang lebih cuma 60% hadistnya yang shahih, tapi Ma ga tau angkanya dari mana sih,,
  4. @ Ayuk
    terimakasih infonya
  5. Jadi apa dong kitab hadis shahih bagi syi’ah ? Tolong sebutkan urutannya?
    Setahuku Al-Kafi adalah yang pertama, terus kedua adalah Man la yahduruh al-Faqih karya Syaikh As-Saduq..
    Coba lihat di situs-situs syi’ah sendiri!
    Dalam buku “40 Hadis Imam Khomeini”, hadis2nya berasal dari Al-Kafi. Imam Khomeini membahas hadis2 dari Al-Kafi karena kitab Al-Kafi adalah rujukan utama hadis syi’ah.
  6. Memang banyak Ulama Syi’ah yang mengatakan bahwa Hadis Al-Kafi banyak dhoif. Hal ini karena mereka sudah kritis thd rujukan utama mereka sendiri.
  7. Kenapa harus memakai kata “Kitab hadis shahih”, kitab hadis saja sudah cukup, penentuan shahih tidaknya itu tugas ulama syiah.Tidak perlu dipaksakan harus sama dengan Shahih Bukhari dan Muslim. saya ingin tanya apa Musnad Ahmad, Musnad Al Bazzar,dan Sunan Daruquthni adalah kitab hadis sunni yang semuanya shahih? jawaban saya tidak, dan banyak ulama yang tetap memakai hadis kitab tersebut setelah meneliti sanadnya.tidak masalah kan
    lihat saja buku “40 hadis Imam Khomeini” sebelum membahas matan hadisny beliau membahas sanadnya terlebih dahulu.
    Memang banyak Ulama Syi’ah yang mengatakan bahwa Hadis Al-Kafi banyak dhoif. Hal ini karena mereka sudah kritis thd rujukan utama mereka sendiri.
    maaf saya rasa dari dulu ulama syiah tidak ada yang mengklaim bahwa semua hadis Al Kafi shahih, itu hanya ucapan kaum akhbariyah saja.
  8. Saya pernah baca ttg Shahih Bukhori dan Shahih Muslim, sepakat ulama ahlussunnah bahwa keduanya makbul hadits-nya (bisa digunakan) tapi tdk dikatakan semuanya shahih.
    Mas harus membedakan antara musnad dan shahih, dari namanya sdh jelas beda. Jadi si pengarang memaksudkan apa yg ditulisnya adl Shahih menurut dia (pengarang) ada kok pembahasan ilmiah ttg Shahih Bukhori dan Shahih Muslim, mana2 yg statusnya hasan (di bawah shahih) atau bahkan dloif. Tapi perlu diingat bahwa hadits dloif tdk selamanya ditinggal, jika hadits dloif didukung oleh hadits2 yg lain yg statusnya lebih baik maka statusnya bisa naik mjd hasan li ghoirihi. Oleh krn itu sepakat Ulama Ahlussunnah mengkategorikan hadits2 dlm Shahih Bukhori itu makbul. Ada juga kok karangan Imam Bukhori selain Shahih, semisal Adabul Mufrad dan isinya tdk semuanya shahih. Oleh krn itu setelahnya ada ulama yg menyusun shahih adabul mufrad dan dloif adabul mufrad. Wallahu a’lam
  9. @ Rakhman
    Maaf mas saya rasa anda keliru, ulama ahlussunah sepakat kalau semua hadis Shahih Bukhari dan Shahih Muslim itu semuanya shahih, itu pendapat Bukhari dan Muslim sendiri, Ibnu Shalah, Imam Nawawi, dan Ibnu Hajar. Tidak ada ulama ahlussunah yang membantah hal itu pada masa mereka.
    Musnad dan Shahih, maaf apa hubungannya dengan Musnad,tidak ada yang berkata kitab Shahih Bukhari dan Muslim itu Musnad
    saya rasa andalah yang tidak tahu apa itu musnad, musnad itu kitab hadis yang dikelompokkan berdasarkan nama sahabat, Shahih Bukhari dan Shahih Muslim jelas tidak dikelompokkan seperti itu.kitab yang seperti itu contohnya Musnad Ahmad, Musnad Abu Ya’la dan Musnad Al Bazzar. Atau yang anda maksud musnad itu bersambung sanad suatu hadis, entahlah apa maksud anda.
    pembahasan ilmiah tentu saja ada, pengertian makbul itulah yang dinyatakan oleh ulama sebagai shahih. Saya ingin tanya kepada anda kenapa tidak ada kitab Dhaif Bukhari Muslim?.tentu saja saya tahu beberapa ulama yang mengkritik beberapa hadis Bukhari dan Muslim seperti Syaikh Al Albani, tetapi oleh hal ini beliau juga mendapat banyak kritikan dari As Saqqaf dan syaih Abdullah bin Shiddiq al Ghumari.
    Yang saya paparkan itu bukan pendapat saya, tetapi penukilan dan sudah saya cantumkan referensinya
    saya sendiri melihat beberapa hadis Bukhari dan Muslim terdapat keraguan pada sanad dan matannya.
  10. Oh gitu ya mas, tapi saya pernah baca sendiri ttg kesepakatan ulama ahlussunnah akan status Shohih Bukhori-Muslim adl makbul. Beda mas makbul sama shahih. Klo hadits makbul didlmnya ada shahih li dzatihi (shahih jika berdiri sendiri) shahih li ghoirihi (Shahih krn didukung hadits yg lain), hasan li dzatihi, hasan li ghoirihi. Nah klo yg ditolak itu yg dloif, yg palsu. Beda kan…! Maksud saya membedakan musnad dg shahih adl si pengarang mmg memaksudkan demikian (maaf klo anda ga mudeng dg tulisan saya).
    Lah anda juga tahu Sy.AlBani, kan beliau ulama ahlussunnah juga kan, berarti gugur dong dakwaan anda….? he he he
    Kritikan (atau tepatnya makian) thd Shahih Bukhori mmg gencar dilakukan oleh orang2 syiah spt dilihat di-blog: http://shahihbukhari.wordpress.com/
    Apa mas orang Syiah juga?
  11. Bharma, kata guru Ma al-Kafi itu kurang lebih cuma 60% hadistnya yang shahih, tapi Ma ga tau angkanya dari mana sih,,
    68% kali… :lol:
  12. @ rakhman
    walah masih aja nih, iya deh kata Mas makbul dan shahih beda
    coba lihat apa yang dikatakan Ibnu Shalah, Imam Nawawi dan Ibnu Hajar mereka berkata ijma ulama menyatakan keduanya shahih, bukan makbul seperti yang anda bilang.
    Ya saya tahu Syaikh Al Albani, wah Mas kalau saya katakan ijma sepakat berdasarkan perkataan Ibnu Shalah, Imam Nawawi dan Ibnu Hajar kemudian syaikh Al Albani tidak sependapat apakah lantas gugur ijma’nya .Wah hebat betul Syaikh al Albani. Sepertinya anda juga tidak menyimak kata2 saya kalau Syaikh Al Albani malah dikritik oleh As Saqqaf dan Syaikh Abdullah bin Shiddiq Al Ghumari karena hal ini.
    Dakwaan saya itu ada dasarnya bukan sekedar pendapat saya.
    Maksud saya membedakan musnad dg shahih adl si pengarang mmg memaksudkan demikian
    apa sih maksud anda ini apa Bukhari dan Muslim memaksudkan kitab mereka itu musnad, mereka bilang Shahih Mas bukan Musnad.
    Gak ada gunanya nanya saya Syiah apa bukan? maaf itu kan bukan urusan anda.
  13. @ Difo
    68% tanggung amat angkanya Mas
  14. Setidaknya ulama Syi’ah bersikap jujur dan sportif dengan mengakui bahwa dalam AlKafi terdapat hadis2 yang dhoif. Bandingkan dengan ulama Sunni yang mengklaim hadis2 yang dihimpun Bukhori dan Muslim sebagai sahih.
    Yang pertama masih terbuka untuk koreksi dan yang kedua sudah menganggap final, sekalipun masih memuat hadis2 yang dhaif.
  15. T Mulya, di/pada November 15th, 2007 pada 3:38 pm Said:
    Setidaknya ulama Syi’ah bersikap jujur dan sportif dengan mengakui bahwa dalam AlKafi terdapat hadis2 yang dhoif. Bandingkan dengan ulama Sunni yang mengklaim hadis2 yang dihimpun Bukhori dan Muslim sebagai sahih.
    Yang pertama masih terbuka untuk koreksi dan yang kedua sudah menganggap final, sekalipun masih memuat hadis2 yang dhaif
    jawab :
    trus apa lebih mulia orang yang mengaku pencuri, dari pada orang yang tidak mencuri sama sekali ( hi hi hi lucu juga nih orang )
    wah wah belajar hadist semua ini, apa udah hapalan blom ribuna hadist beserta makna, dll. trus apa mengenal dengan dekat figur yang ditulisnya, janga janga hanya nukil, comot, ambil trus berfatwah ini halo, ini halom, ini halom, trus yang ditulis itu betul ta , ” setidaknya ulamai syiah jujur dan sportif dam al kahfi, tidak seperti ulama’ sunni yang mengklaim ………………
    wah ini orang seru juga, wong kutubnya berbada disuruh menyamakan, ya gak bisa, masak bisa saya akan memaksa anda untuk memakai dalil yang dibawa oleh imam sunni, atau sebaliknya, waka ka ka ka ka ( maaf mas secon ) aku gak pinter hadist tapi geli mendengar ini semua. wes gini aja klo ada imam ( yang kalian yakini kebenaran masing masing ) mempunya dasar bahwa mempunya argumen, atau pendapat bahwa Nabi SAW, perlu dikritisi, dll yang isinya mendiskriditkan beliau ( conto mengaku Nabi, dalil nabi hanya berkalu di jamannya buat hadis paslu, banyak doifnya, dikatakan denga jujur seperti tulisan diatas) itu baru orang yang kebablasan, gak perduli siapa . WONG ALLAH BESERTA MALAIKAT SAJA BERSHOLAWAT KEPADA BELIAU.
    sudah gak perlu pusing, yang syiah biar tetap dalam syiahnya ( nanti pada akhirnya kan akan terlihat ) yang sunni biar sunni ( wong nati juga akan terlihat ). trus apa lebih mulia orang yang mengaku pencuri, dari pada orang yang tidak mencuri sama sekali camka dong
    MAAF MAS SECOND
  16. @ aditya
    memangnya siapa yang peduli orang mau jadi Syiah atau sunni
    Inti tulisan secondprince ini membantah anggapan orang yang sok tahu soal kitab hadis Syiah seperti buku-buku Salafi itu
    Terus teriak-teriak memfitnah Syiah dan berlagak berhujjah dengan hadis Syiah
    Makanya tulisan itu dipahami dulu yang benar
    saudara secondprince ini bukan Syiah karena saya langsung tanya sendiri sama dia(lewat email)
    jadi anlisisnya tidak terjait dengan kecenderungan kemahzaban syiah atau sunni
    murni objektif tidak seperti salafi-salafi itu
  17. @ almirza
    kalem bang , gak akan kok jadi berantakan klo sambil ngotot, tambah konyol deh kamu wek wek wke kwe ( janga marah loo )
    sapa yang teriak memfitnah, klo emang benar trus gimana dong, knapa sih alergi dengan kata salafi ( tapi saya bukan golonga yang anda makstu lohh ) salafi itu kan artinya orang yang tedahulu, apa trus kamu mo ngerumusin agama ini pake akal kamu sendiri tanpa merujuk orang yang terdahulu
    hi hi hi hi lucu juga nih orang
  18. @second.
    saya pernah ikut pengajian hadits Ibn Majah, mungkin ini yang selevel dengan al-Kafi kali ya…….didalamnya banyak hadits dhoif, maudhu’, bahkan hadits mursal.
    Semua kami pelajari untuk saling memperjelas terhadap sebuah hukum, dan guru kami juga selalu menjelaskan mana hadits yang bisa dipakai mana yang tidak…
    Ngomong-2 kalo ingin belajar hadits syiah secara “syah” (berhadap-hadapan murid dan guru
    yang memiliki sanad) di pondok mana ya??
  19. @T Mulya
    Hmmbegitu ya
    @aditya
    ah tapi saya juga kurang mengerti lho apa yang harus dicamkan :D
    @almirza
    wah dibilang ya :P
    @bara
    memang gak hanya pakai akal
    tapi akal memang harus dipakai
    @Sunni sejati
    Ngomong-2 kalo ingin belajar hadits syiah secara “syah” (berhadap-hadapan murid dan guru
    yang memiliki sanad) di pondok mana ya??
    Wah maaf Mas, saya gak tahu kalau soal ini
    Hmm mungkin ada baiknya Mas tanya sama saudara kita yang Syiah
    Biar jelas gitu :D
    Salam
  20. @ Difo
    Emangnya Friendster?? :lol:
    @ Faisal
    Makanya emang semua harus dipelajari lagi kan? lagian kayanya orang Syi’ah juga ngambil referensi hadist dari perawi yang dipercayai Sunni juga kan? selama Shahih dan udah dipelajari dulu,,
    *lagi lagi based on omongan usmif,,*
  21. @Ayuk
    Lama amat nih komennya :D
  22. @ SECOND
    MAKSUTNYA ITU, JANGAN PAKE AKAL KITA YANG MASIH SERING DI GUNAKAN UNTUK PIKTOR ………. HI HI HI HI
  23. Antum sudah pernah baca kitab Al-Kafi belum?
    atau kitab Kasyful-Asror karangan Khumaini?
    kalau antum sudah baca maka cukup jelas kesesatan Syiah. pada halaman 289 edisi tahun 1287H,Irandinyatakan,
    “Beberapa ulama kita meriwayatkan dari Sahl bin Ziyad, dari Muhammad bin Sulaiman, dari sebagian sahabatnya, dari Abu Hasan ‘alaihis salaam -maksudnya Abu Hasan kedua, yaitu Ali bin Musa Ar Ridha, wafat pada thn 206- ia menuturkan: “Dan aku berkata kepadanya: Semoga aku menjadi penebusmu, kita mendengar ayat-ayat Al Quran yang tidak ada pada Al Quran kita sebagaimana yang kita dengar, dan kita tidak dapat membacanya sebagaimana yang kami dengar dari anda, maka apakah kami berdosa? Maka beliau menjawab: Tidak, bacalah sebagaimana yang pernah kalian pelajari, karena suatu saat nanti akan datang orang yang mengajari kalian.”
    Di sini sangat jelas dikatakan ada al-quran sunni dan al-quran kalian (Syiah). apakah agama kita juga beda karena kitab suci kita beda.
    dalam dunia fakta kaum sunni pun sangat ingin bersatu dengan kalian (Syiah) akan tetapi kalian yang menjauh. ini terbukti dengan dibangunnya/dibuatnya lembaga-lembaga/ yayasan untuk mendekatkan sunni dan syiah di negeri-negeri sunni yang tidak ada di negeri syiah seperti iran.
    jangakan membangun lembaga pendekatan kaum sunni pun ditindas di negeri kalian, seperti yang terjadi di iran
    untuk melaksanakan shalat jumat saja kaum sunni sampai harus shalat di kedutaan Saudi karena tidak adanya masjid sunni di teheran.
    belum lagi pembantaian kaum sunni di iran dan sebagian wilayah iraq.
    dan masih banyak fakta sejarah yang menyebabkan tumpahnya darah kaum sunni dikarenakan kerjasama Syiah dan orang kafir.
    Alhamdulillah sekarang saya sedang meneliti kitab al-kafi terkhusus pada kitabul-hujjah, sebagai skripsi saya. mudah-mudahan Allah memudahkan penyelesaiannya.
    pesan ana, kalau antum benar-benar mencari kebenaran. maka bacalah kitab al-kafi. karena tidak ada penghalang bagi seseorang yang mempunyai fitrah yang lurus untuk menolak buku ini.
    catatan, kami salafiyun membantah dengan menyertakan perkataan-perkataan ulama syiah langsung dari kitab-kitab mereka atau dari ceramah-ceramah mereka dan kami cocokkan dengan al-quran dan as-sunnah. dan kami sangat menghindari hianat dalam menukil dan kami tidak bertaqiyah.
    karena prinsip kami ahlussunnah ditegakkan dengan keadilan dan ilmu sedangkan ahlul-bi`ah atas dasar kebodohan dan hawa nafsu.
  24. @Salafyun
    Maaf Mas sendiri pernah tidak membaca kitab Al Kafi?
    Kemudian riwayat yang Mas bawa itu apakah shahih atau tidak
    Siapa Ulama Syiah yang menyatakan riwayat itu shahih
    Kebanyakan pengikut Salafy cuma baca buku-buku Syaikh mereka yang membantah Syiah, yang maaf menurut orang Syiah sendiri penuh dengan distorsi
    Pengikut Salafy tidak pernah membaca sendiri kitab yang dimaksud
    catatan, kami salafiyun membantah dengan menyertakan perkataan-perkataan ulama syiah langsung dari kitab-kitab mereka atau dari ceramah-ceramah mereka dan kami cocokkan dengan al-quran dan as-sunnah. dan kami sangat menghindari hianat dalam menukil dan kami tidak bertaqiyah.
    karena prinsip kami ahlussunnah ditegakkan dengan keadilan dan ilmu sedangkan ahlul-bi`ah atas dasar kebodohan dan hawa nafsu.
    Coba buktikan Mas, masalahnya saya pernah juga membaca karya Ulama Syiah yang membantah semua fitnah Salafyun terhadap penukilan kitab mereka
    Contoh sederhana tidak kritisnya Salafyun adalah anda sendiri yang berkata
    Di sini sangat jelas dikatakan ada al-quran sunni dan al-quran kalian (Syiah). apakah agama kita juga beda karena kitab suci kita beda.
    dalam dunia fakta kaum sunni pun sangat ingin bersatu dengan kalian (Syiah) akan tetapi kalian yang menjauh. ini terbukti dengan dibangunnya/dibuatnya lembaga-lembaga/ yayasan untuk mendekatkan sunni dan syiah di negeri-negeri sunni yang tidak ada di negeri syiah seperti iran.
    Apa maksudnya memakai kata kalian?Jika komen anda ditujukan ke saya, maka saya tangkap anda pun menuduh saya Syiah
    Tidak tahu apa-apa tapi maaf mudahnya menuduh orang lain
    Begitulah Salafy
    Kalau soal pendekatan Sunni Syiah banyak sekali Ulama dari kedua belah pihak yang telah membahas dan memperhatikan masalah ini
    Tapi sayangnya kaum Salafyun dengan berbagai alasan menentang hal ini
    Jadi ya Salafyun itu yang menjauh Mas
    karena prinsip kami ahlussunnah ditegakkan dengan keadilan dan ilmu sedangkan ahlul-bi`ah atas dasar kebodohan dan hawa nafsu.
    Orang yang sembarangan berbicara atas dasar hawa nafsu dan fanatisme golongan semata, seenaknya mengafirkan dan membid’ahkan orang lain dan tidak mau berdiskusi baik-baik itu lebih layak disebut Ahlul Bid’ah
  25. @Salafyun
    Maaf Mas sendiri pernah tidak membaca kitab Al Kafi?
    Kemudian riwayat yang Mas bawa itu apakah shahih atau tidak
    Siapa Ulama Syiah yang menyatakan riwayat itu shahih
    Kebanyakan pengikut Salafy cuma baca buku-buku Syaikh mereka yang membantah Syiah, yang maaf menurut orang Syiah sendiri penuh dengan distorsi
    Pengikut Salafy tidak pernah membaca sendiri kitab yang dimaksud
    catatan, kami salafiyun membantah dengan menyertakan perkataan-perkataan ulama syiah langsung dari kitab-kitab mereka atau dari ceramah-ceramah mereka dan kami cocokkan dengan al-quran dan as-sunnah. dan kami sangat menghindari hianat dalam menukil dan kami tidak bertaqiyah.
    Coba buktikan Mas, masalahnya saya pernah juga membaca karya Ulama Syiah yang membantah semua fitnah Salafyun terhadap penukilan kitab mereka
    Contoh sederhana tidak kritisnya Salafyun adalah anda sendiri yang berkata
    Di sini sangat jelas dikatakan ada al-quran sunni dan al-quran kalian (Syiah). apakah agama kita juga beda karena kitab suci kita beda.
    dalam dunia fakta kaum sunni pun sangat ingin bersatu dengan kalian (Syiah) akan tetapi kalian yang menjauh. ini terbukti dengan dibangunnya/dibuatnya lembaga-lembaga/ yayasan untuk mendekatkan sunni dan syiah di negeri-negeri sunni yang tidak ada di negeri syiah seperti iran.
    Apa maksudnya memakai kata kalian?Jika komen anda ditujukan ke saya, maka saya tangkap anda pun menuduh saya Syiah
    Tidak tahu apa-apa tapi maaf mudahnya menuduh orang lain
    Begitulah Salafy
    Kalau soal pendekatan Sunni Syiah banyak sekali Ulama dari kedua belah pihak yang telah membahas dan memperhatikan masalah ini
    Tapi sayangnya kaum Salafyun dengan berbagai alasan menentang hal ini
    Jadi ya Salafyun itu yang menjauh Mas
    karena prinsip kami ahlussunnah ditegakkan dengan keadilan dan ilmu sedangkan ahlul-bi`ah atas dasar kebodohan dan hawa nafsu.
    Orang yang sembarangan berbicara atas dasar hawa nafsu dan fanatisme golongan semata, seenaknya mengafirkan dan membid’ahkan orang lain dan tidak mau berdiskusi baik-baik itu lebih layak disebut Ahlul Bid’ah
  26. @ second
    ya udah yang pentinga kamu bukan syiah kan
  27. @salafyun
    “Di sini sangat jelas dikatakan ada al-quran sunni dan al-quran kalian (Syiah). apakah agama kita juga beda karena kitab suci kita beda.”
    Gue baru belajar Islam, dan gue belajar dua2nya, karena keinginantahuan gue tentang kedua2nya, Al Qur’an yang dipake nggak beda koq… persis sama, nggak ada sedikitpun bedanya.
    lo koq bisa bilang beda sih, emangnya syiah bukan Islam ya..?
    Waktu gue baru hijrah, gue dikasih tau bahwa ada dua aliran yang besar dalam Islam, yaitu Sunni dan Syiah, kalo syiah bukan Islam koq bisa dibilang aliran dalam Islam?
    Setelah dalam pencarian kebenaran, gue cuma liat kalo Syiah itu dari Rasulullah saw, lalu turun ke keluarganya sampai ke Mahdi, nah kalo Sunni dari Rasulullah saw, lalu mengikuti sahabat2nya.
    Toh sebenernya semuanya syiah (mengikuti), hanya saja yang diikuti beda2, jadi kalo yang mengikuti keluarga = syiah Ali ra, yang ngikut sahabat = syiah….. tergantung mau ikut siapa, ibn taimiya, muh.abd.wahab, ato hambali, syafi’i, maliki, hanafi) nah… jadilah Islam yang sekarang, buanyak banget alirannya… bukan 73 lagi, tapi 2016 kali ya…
    Sekarang nggak usah kafirin pemahaman orang lain, itu adalah Hak Mutlaknya Allah SWT, kita masing2 diri intropeksi aja… apakah kita sudah menjadi syiahnya Rasulullah saw??????
    lo tuh udah ke Iran belum? apa iya orang2 sunni nggak boleh berorganisasai? Masa sih..? yang bener? Lah wong presidentnya aja orang yang sangat tawadu’ dan merakyat, dan di Iran kan juga ada gereja kan? yang non Islam aja bisa, masa sih..?
    Pencari Kebenaran
  28. @bersatu
    yang penting saya sudah menanggapi
    @teeway
    Wah anda juga rupanya sama tidak normalnya seperti saya :mrgreen:
    Pencari Kebenaran
  29. Riwayat Hadits Nabi SAW dari Kitab Sunni dan syi’ah
    Pembaca pasti penasaran ingin tahu jumlah riwayat Nabi SAW dari kitab hadits utama Sunni dan Syi’ah, lietaratur mana yang lebih banyak memuat riwayat hadits dari Nabi SAW? Sunni atau Syi’ah? silahkan lihat selengkapnya…
    Komparasi jumlah riwayat ahlulbait dari kitab hadits Ahlsunnah dan Syiah.
    Sebelumnya ada baiknya kita membandingkan validitas kitab hadits Ahlussunnah dan Syi’ah menurut masing-masing kelompok, sekali lagi, menurut masing-masing kelompok, yaitu tingkat validitas kitab hadits Ahlussunnah menurut kacamata Ahlussunnah sendiri, begitu juga kitab hadits syi’ah menurut kacamata syi’ah sendiri. Ada empat kitab yang menjadi literatur utama hadits syi’ah, yaitu Al Kafi, Man La Yahdhuruhul Faqih, At Tahdzib dan Al Istibshar.
    Sayyid Husein Bahrul Ulum –salah seorang ulama syi’ah- mengatakan: ijtihad dalam mazhab syi’ah bersumber dari empat kitab : Al Kafi, Man La Yahdhuruhul Faqih, At Tahdzib dan Al Istibshar, keempat kitab ini adalah kitab induk yang dijadikan pegangan sebagaimana enam kitab shahih bagi orang awam. Muqaddimah Talkhis Asy Syafi, -karya Syaikh Tha’ifah At Thusi- Husein Bahrul Ulum, hal 29.
    Yang dimaksud dengan orang awam di sini adalah Ahlussunnah, ulama syi’ah terbiasa menganggap ahlussunnah sebagai kalangan awam. Sebagai catatan saja, Ahlussunnah hanya mengakui keshahihan hadits dua kitab saja, yaitu shahih Bukhari dan Shahih Muslim, sementara empat kitab lainnya tidak dianggap seluruh isinya Shahih, jadi nampak Husein Bahrul Ulum tidak begitu mengenal mazhab Ahlussunnah, jadi bisa kita maklumi.
    Sementara ada sembilan kitab hadits yang dijadikan sumber bagi ajaran Ahlussunnah ; yaitu Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Nasa’I, Sunan Tirmidzi, Sunan Abu Dawud, Sunan Ibnu Majah, Muwatha’ Malik, Musnad Ahmad dan Sunan Darimi
    Antara Shahih Bukhari Muslim dan Al Kafi
    Shahih Bukhari dan Muslim, seluruh hadits yang ada dalam kitab itu yang tersambung sanadnya adalah shahih, sedangkan Al Kafi, kebanyakan haditsnya adalah dhaif. Menurut pengakuan Fakhruddin At Tharihi ada 9845 hadits yang dhaif dalam kitab Al Kafi, dari jumlah 16119 hadits Al Kafi.
    Sedangkan mayoritas hadits dalam Al Kafi adalah Ahad yang tidak dapat dijadikan pegangan dalam masalah akidah –menurut syi’ah sendiri-.
    Seluruh agama dan sekte yang ada bangga dengan validitas (baca keshahihan) kitab literatur mereka dan mereka, kecuali syi’ah, yang merupakan satu-satunya sekte yang bangga dan gembira karena kitab literatur mereka yang tershahih (baca terbaik) tidak seluruh hadits yang ada di dalamnya adalah shahih, bahkan lebih banyak yang dhaif daripada yang shahih. Ini terbukti, coba anda tanya ke penganut syi’ah di sekitar anda, pasti dia berbangga dan senang bahwa kitab literatur terbaik syi’ah yaitu al kafi memuat banyak hadits dhaif, saya sarankan anda balik bertanya: jika kitab yang tershahih (baca tervalid) banyak dhaifnya, apalagi kitab yang dhaif, pasti lebih parah lagi.
    Komparasi jumlah riwayat dari ahlulbait dalam kitab hadits ahlussunnah dan syi’ah
    Jumlah riwayat yang ada dalam empat kitab syi’ah di atas adalah 44 ribu riwayat lebih sedikit, tetapi riwayat yang berasal dari Nabi SAW hanya ada 644, atau hanya sekitar 1.5 % saja. Itu saja banyak yang sanadnya terputus dan tidak shahih.
    Tetapi anda akan menemukan puluhan ribu riwayat bersambung dari Nabi SAW dalam kitab ahlussunnah.
    Yang lebih mengherankan, dalam kitab Al Kafi yang haditsnya berjumlah 16199, hanya ada 92 riwayat dari Nabi SAW, sementara riwayat dari Ja’far As Shadiq berjumlah 9219.
    Fakta di atas menimbulkan pertanyaan di benak kita semua:
    Apakah fungsi kenabian telah berakhir setelah wafatnya Nabi SAW ?
    Syi’ah mengaku berpegang pada ahlulbait, tapi meninggalkan riwayat dari Nabi SAW sendiri.
    Syi’ah mencela Umar yang melarang menulis hadits tapi syi’ah sendiri hanya menulis sedikit saja hadits Nabi SAW
    Sementara riwayat dari Ali bin Abi Thalib dalam empat kitab syi’ah di atas hanya berjumlah 690 riwayat, kebanyakan terputus sanadnya dan tidak shahih, sepertinya fungsi pintu ilmu sudah diambil alih oleh orang lain, padahal yang ditunjuk oleh Nabi SAW untuk menjadi pintu ilmu hanyalah Ali. Apakah Ali yang tidak melaksanakan amanat Nabi SAW atau bagaimana? Tidak ada fakta yang jelas. Tetapi tidak mungkin Ali meninggalkan amanat Nabi SAW.
    Tetapi dalam sembilan kitab hadits Ahlussunnah kita temukan 1583 riwayat dari Ali bin Abi Thalib, lebih banyak dari riwayat Abubakar yang hanya ada 210 riwayat dalam kitab hadits Ahlussunnah, lebih banyak dari Umar yang hanya ada 977 riwayat, dan lebih banyak dari Usman yang hanya ada 313 riwayat.
    Sementara riwayat dari Imam Hasan bin Ali bin Abi Thalib yang ada dalam empat literatur utama hadits syi’ah hanya berjumlah 21 riwayat. Sementara sembilan kitab hadits ahlussunnah memuat 35 riwayat dari Hasan bin Ali bin Abi Thalib.
    Empat kitab literatur utama hadits syi’ah tidak memuat riwayat dari Fatimah Az Zahra Alaihassalam, sementara dalam sembilan literatur Ahlussunnah terdapat 11 riwayat dari Fatimah.
    Riwayat Imam Husein yang tercantum dalam empat literatur utama hadits syi’ah hanya berjumlah 7 riwayat saja. Sementara dalam sembilan kitab literatur hadits ahlussunnah memuat 43 riwayat dari Imam Husein.
    Sedangkan jumlah riwayat dari Imam Ali Zainal Abidin, Muhammad Al Baqir dan Ja’far As Shadiq dalam sembilan kitab hadits sunni lebih banyak daripada riwayat Abubakar, Umar dan Usman.
  30. @riady
    Maaf Mas banyak yang berantakan tuh kupipesnya :)
    tapi terimakasih udah berkunjung
    kalau saya sempat saya buat tulisan khusus soal ini :)
    Salam
  31. Dari Haritsah bin Wahab رضي الله عنه, katanya: “Saya mendengar Rasulultah صلی الله عليه وسلم bersabda:
    “Sukakah engkau semua saya beritahu,siapakah ahli syurga itu? Mereka itu setiap orang yang lemah dan dianggap lemah oleh para manusia, tetapi jikalau ia bersumpah atas Allah, pastilah Allah mengabulkan apa yang disumpahkannya itu.
    Sukakah engkau semua saya beritahu, siapakah ahli neraka itu? Mereka itu ialah setiap orang yang ‘utul – keras, jawwazh – kikir tetapi gemar mengumpulkan harta, lagi pula congkak.” (Muttafaq ‘alaih)
    Al’utul ialah orang yang keras kepala lagi kasar dalam pergaulan.
  32. Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya[1384] dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?
  33. Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya[1384] dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?
    Al- Qur’an Surat Al Jatsiah : 23
  34. @riady
    memang bener Mas, nggak baik menuhankan hawa nafsu :)
    Salam
  35. menuhankan hawa nafsu gak boleh, tapi menahankan hawa nafsu boleh gak?
  36. Assalamualikum
    Salam warahmatullah
    Salam kenal, referensinya bagus, menambah pengetahuan saya.
    salam
  37. Latar Belakang Munculnya Bid’ah
    Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan
    Tidak diragukan lagi bahwa berpegang teguh dengan Al-Kitab dan As-Sunnah adalah kunci keselamatan dari terjerumusnya kepada bid’ah dan kesesatan ; Allah سبحانه و تعالى berfirman. “Artinya : Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya”. [Al-An'am : 153]. Rasulullah صلی الله عليه وسلم telah menjelaskan hal itu dalam suatu hadits yang diriwayatkan sahabat Ibnu Mas’ud رضي الله عنه, berkata : Rasulullah صلی الله عليه وسلم membuat satu garis untuk kita, lalu bersabda : “Ini adalah jalan Allah”, kemudian beliau membuat garis-garis di sebelah kanannya dan disebelah kirinya, lalu bersabda : “Dan ini adalah beberapa jalan di atas setiap jalan tersebut ada syetan yang senantiasa mengajak (manusia) kepada jalan tersebut”. Maka barangsiapa yang berpaling dari Al-Kitab dan As-Sunnah ; pasti akan selalu terbentur oleh jalan-jalan yang sesat dan bid’ah. Jadi latar belakang yang menyebabkan kepada munculnya bid’ah-bid’ah, secara ringkas adalah sebagai berikut : bodoh terhadap hukum-hukum Ad-Dien, mengikuti hawa nafsu, ashabiyah terhadap berbagai pendapat dan orang-orang tertentu, menyerupai dan taqlid terhadap orang-orang kafir. Perinciannya sebagai berikut. [1]. Bodoh Terhadap Hukum-Hukum Ad-Dien Semakin panjang zaman dan manusia berjalan menjauhi atsar-atsar risalah Islam : semakin sedikitlah ilmu dan tersebarlah kebodohan, sebagaimana hal itu dikabarkan oleh Rasulullah صلی الله عليه وسلم dalam sabdanya : “Artinya : Barangsiapa dari kamu sekalian yang masih hidup setelahku, pasti akan melihat banyak perselisihan”. [Hadits Riwayat Abdu Daud, At-Tirmidzi, beliau berkata hadits ini hasan shahih]. Dan dalam sabdanya صلی الله عليه وسلم juga : “Artinya : Sesungguhnya Allah Ta’ala tidak mengambil (mencabut) ilmu dengan mencabutnya dari semua hamba-Nya akan tetapi mengambilnya dengan mewafatkan para ulama, sehingga jika tidak ada (tersisa) seorang ulamapun, maka manusia mengangkat pemimpin-pemimpin yang bodoh, mereka ditanya (permasalahan) lalu berfatwa tanpa dibarengi ilmu, akhirnya mereka sesat dan menyesatkan”. Tidak akan ada yang bisa meluruskan bid’ah kecuali ilmu dan para ulama ; maka apabila ilmu dan para ulama telah hilang terbukalah pintu untuk muncul dan tersebarnya bagi para penganut dan yang melestarikannya. [2]. Mengikuti Hawa Nafsu Barangsiapa yang berpaling dari Al-Kitab dan As-Sunnah pasti dia mengikuti hawa nafsunya, sebagaimana firman Allah : “Artinya : Maka jika mereka tidak menjawab (tantanganmu), ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka hanyalah mengikuti hawa nafsu mereka (belaka). Dan siapakah yang lebih sesat dari pada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun”. [Al-Qashshash : 50]. Dan Allah Ta’ala berfirman. “Artinya : Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai ilahnya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya. Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesuadh Allah (membiarkannya sesat)”. [Al-Jatsiyah : 23]. Dan bid’ah itu hanyalah merupakan bentuk nyata hawa nafsu yang diikuti. [3]. Ashabiyah Terhadap Pendapat Orang-Orang Tertentu. Ashabiyah terhadap pendapat orang-orang tertentu dapat memisahkan antara  dari mengikuti dalil dan mengatakan yang haq. Allah Ta’ala berfirman. “Artinya : Dan apabila dikatakan kepada mereka : ‘Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah’. Mereka menajwab : ‘(Tidak) tetapi kami hanya mengikuti ap yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami’. ‘(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk”. [Al-Baqarah : 170]. Inilah keadaan orang-orang ashabiyah pada saat ini dari sebagian pengikut-pengikut madzhab, aliran tasawuf serta penyembah-penyembah kubur. Apabila mereka diajak untuk mengikuti Al-Kitab dan As-Sunnah serta membuang jauh apa-apa yang menyelisihi keduanya (Al-Kitab dan As-Sunnah) mereka berhujjah (berdalih) dengan madzhab-madzhab, syaikh-syaikh, bapak-bapak dan nenek moyang mereka. [4]. Menyerupai Orang-Orang Kafir Hal ini merupakan penyebab paling kuat yang dapat menjerumuskan kepada bid’ah, sebagaimana disebutkan dalam hadits Abi Waqid Al-Laitsy berkata. “Kami pernah keluar bersama Rasulullah صلی الله عليه وسلم menuju Hunain dan kami baru saja masuk Islam (pada waktu itu orang-orang musyrik mempunyai sebuah pohon bidara) sebagai tempat peristirahatan dan tempat menyimpan senjata-senjata mereka yang disebut dzatu anwath. Kami melewati tempat tersebut, lalu kami berkata :” Ya Rasulullah buatkanlah untuk kami dzatu anwath sebagaimana mereka memiliki dzatu anwath, lalu Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda : “Allahu Akbar ! Sungguh ini adalah kebiasaan buruk mereka, dan demi yang jiwaku di tangannya, ucapan kalian itu sebagaimana ucapan Bani Israil kepada Musa عليه السلام : “Artinya : Hai Musa, buatlah untuk kami sebuah ilah (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa ilah (berhala)”. [Al-A'raf : 138] Lalu Musa bersabda : “Sungguh kamu sekalian mengikuti kebiasaan-kebiasaan sebelum kamu”. Di dalam hadits ini disebutkan bahwa menyerupai orang-orang kafir itulah yang menyebabkan Bani Israil dan sebagian para sahabat Nabi صلی الله عليه وسلم menuntut sesuatu yang buruk, yakni agar mereka dibuatkan tuhan-tuhan yang akan mereka sembah dan dimintai berkatnya selain Allah Ta’ala. Hal ini jugalah yang menjadi realita saat ini. Sungguh kebanyakan kaum muslimin telah mengikuti orang-orang kafir dalam amalan-amalan bid’ah dan syirik, seperti merayakan hari-hari kelahiran, mengkhususkan beberapa hari atau beberapa minggu (pekan) untuk amalan-amalan tertentu, upacara keagamaan dan peringatan-peringatan, melukis gambar-gambar dan patung-patung sebagai pengingat, mengadakan perkumpulan hari suka dan duka, bid’ah terhadap jenasah, membuat bangunan di atas kuburan dan lain sebagainya.
  38. Diantara Akidah Syi’ah
    -Pendahuluan-
    Segala puji hanya bagi Allah semata, dan shalawat dan salam semoga senantiasa dianugerahkan atas Rasulullah dan atas keluarga beliau serta sahabat-sahabatnya.
    Amma ba`du :
    Sesunguhnya motivasi yang mendorong untuk menulis makalah ini adalah apa yang terlihat belakangan ini, yakni, semakin gencarnya kegiatan Rafidhah (syi`ah) dalam mendakwahi ajaran mereka setaraf dunia Islam, dan bahaya terhadap agama islam yang dimiliki oleh golongan yang keluar ini, serta kelengahan dari kebanyakkan dari awam kaum muslimin terhadap bahaya mereka, serta apa-apa yang terdapat dalam akidah mereka berupa syirik, celaan terhadap Al Quran, celaan terhadap para sahabat, ghuluw (berlebih-lebihan) terhadap para imam. Sungguh penyusun telah bertekat untuk menulis makalah ini, dan menjawab apa yang menjadi problem dalam permasalahan ini secara ringkas, mengikuti metode syeikh kita Syeikh Alaamah abdullah bin Abdurrahman Al Jibrin -semoga Allah menjaganya- dalam kitab beliau (( At Ta`liiqaatu `Ala Matni Lum`atil `Itiqaad )), dan dengan cara menukil dari buku-buku Rafidhah yang terkenal dan tersohor di kalangan mereka, serta dari buku-buku ahli sunnah dari kalangan para imam-imam terdalulu dan belakangan, dimana mereka telah membantah dan menerangkan kerusakan akidah mereka yang berdiri atas kesyirikan, ghuluw (sikap berlebih-lebihan), kedustaan, caci maki, celaan, tikaman, dll.
    Sesungguhnya penyusun telah berusaha dalam makalah yang singkat dan kurang berharga ini, untuk membuktikan kesalahan mereka dari buku-buku mereka dan karangan-karangan yang terpercaya di kalangan mereka, sebagaimana perkataan Syeikh Ibrahim bin Sulaiman Al Jabhan -semoga Allah menjaganya- : Dari mulutmu aku menghukummu wahai pemeluk syi`ah.
    Akhirnya, penyusun memohon kepada Allah `Ajja wa Jalla semoga makalah ini bermanfaat bagi orang-orang yang bisa memandang dengan baik, sebagaimana firman Allah: INNA FII DZAALIKA LADZIKRA LIMAN KAANA LAHUU QALBUN AW ALQAA-SSAM`A WA HUWA SYAHIID
    Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya (Surat : Qoof, ayat : 37). Dan penyusun mengucapkan terima kasih, kepada setiap orang yang ikut menanam saham bersama penyusun dalam menerbitkan buku kecil ini, Wallahu `Alam, semoga Allah senantiasa menganugerahkan shalawat dan salam atas Rasulullah dan atas keluarga beliau serta sahabat-sahabatnya.
    Ditulis oleh :Abdullah bin Muhammad As Salafi.
  39. Diantara Akidah Syi’ah
    -Kapan Munculnya Firqah Rafidhah?-
    Firqah ini tumbuh tatkala muncul seorang Yahudi mendakwakan dirinya sudah masuk Islam, namanya Abdullah bin saba. Mendakwakan kecintaan terhadap ahli bait, dan terlalu memuja-muji Ali, dan mendakwakan, bahwa Ali punya wasiat untuk mendapatkan khalifah, kemudian ia mengangkat Ali sampai ke tingkat Ketuhanan, hal ini diakui oleh buku-buku syi`ah sendiri.
    Al Qummi berkata dalam bukunya Al Maqaalaat wal Firaq3.1 : Ia mengakui keberadaannya, dan menganggabnya orang pertama yang berbicara tentang wajibnya keimaman Ali, dan raj`iyah Ali3.2, dan menampakkan celaan terhadap Abi Bakr, Umar dan Utsman serta seluruh sahabat, seperti yang dikatakan oleh An Nubakhti di bukunya Firaqus Syi`ah3.3. Sebagaimana Al Kissyi mengatakan demikian juga di bukunya yang dikenal dengan Rijaalul Kissyi3.4. Pengakuan adalah tuan argumen (argumen yang akurat), dan mereka-mereka ini semuanya adalah syeikh-syeikh besar Rafidhah.
    Al Baghdadi berkata : Kelompok Sabaiyah adalah pengikut Abdullah bin Saba yang telah berlebih-lebihan (dalam memuji) Ali, dan mendakwakkan, bahwasanya Ali adalah nabi, kemudian bersikap berlebih-lebiahn lagi, sehingga ia mendakwakan bahwasanya Ali adalah Allah.
    Al Baghdadi berkata juga : adalah ia (Abdullah bin Saba) anak orang berkulit hitam, asal usulnya adalah orang Yahudi dari penduduk Hirah (Yaman), lalu mengumumkan keislamannya, dan menginginkan agar ia mempunyai kerinduan dan kedudukan di sisi penduduk negeri Kufah, dan ia juga menyebutkan kepada mereka, bahwasanya ia membaca di Taurat, bahwa sesungguhnya bagi tiap-tiap nabi punya orang yang diwasiatkan, dan sesungguhnya Ali adalah orang yang diwasiatkan Muhammad صلی الله عليه وسلم.
    Dan As Syahrastaani menyebutkan dari ibnu Saba, bahwasanya ia adalah orang yang pertama kali menyebarkan perkataan keimaman Ali secara nas / telah ditetapkan, dan ia menyebutkan juga dari kelompok sabaiyah, bahwa kelompok ini adalah firqah (golongan) yang pertama sekali mengatakan masalah ghaibah3.5 dan akidah raj`iyah, kemudian syiah mewarisinya setelah itu, meskipun mereka itu berbeda, dan pecahan golongan mereka banyak. Perkataan tentang keimaman dan kekhilafan Ali merupakan nas dan wasiat, itu merupakan dari kesalahan-kesalahan Ibnu Saba. Yang akhirnya syi`ah sendiri berpecah menjadi golongan-golongan dan perkataan-perkataan yang banyak sampai puluhan golongan dan perkataan.
    Begitulah syiah membuat bid`ah dalam perkataan tentang keyakinan wasiat, raj`iyah, ghaibah, bahkan perkataan menjadikan imam-imam sebagai tuhan3.6, karena mengikuti Ibnu Saba orang yahudi itu.
    3.1 Kenapa Syi`ah Dinamakan Dengan Rafidhah?
    Penamaan ini disebutkan oleh syeikh mereka Al Majlisi dalam bukunya Al Bihaar dan ia mencantumkan empat hadits dari hadits-hadits mereka3.7.
    Ada yang mengatakan : mereka dinamakan rafidhah, karena mereka datang ke Zaid bin Ali bin Husein, lalu mereka berkata : Berlepas dirilah kamu dari Abu Bakr dan Umar sehingga kami bisa bersamamu!, lalu beliau menjawab : Mereka berdua (Abu Bakr dan Umar) adalah sahabat kakekku, bahkan aku setia kepada mereka. Mereka berkata : Kalau begitu, kami menolakmu (rafadhnaak) maka dinamakanlah mereka Raafidhah (yang menolak), dan orang yang membai`at dan sepakat dengan Zaid bin Ali bin Husein disebut Zaidiyah3.8.
    Ada yang mengatakan : mereka dinamakan dengan Raafidhah, karena mereka menolak keimaman (kepemimpinan) Abu Bakr dan Umar3.9.
    Dan dikatakan mereka dimanakan dengan Rafidhah karena mereka menolak agama3.10.
    Rafidhah Terpecah Menjadi Berapa Firqoh (Golongan)?
    Ditemukan di dalam buku Daairatul Ma`arif bahwasanya : golongan yang muncul dari cabang-cabang syi`ah jauh melebihi dari angka tujuhpuluh tiga golongan yang terkenal itu3.11.
    Bahkan dikatakan oleh seorang rafidhah Mir Baqir Ad Damaad3.12, sesungguhnya seluruh firqoh-firqoh yang tersebut dalam hadits, yaitu hadits berpecahnya umat ini menjadi tujuhpuluh tiga golongan, maksudnya adalah firqoh-firqoh syi`ah. Dan sesungguhnya golongan yang selamat itu dari mereka adalah golongan Imamiyah.
    Al Maqrizi menyebutkan bahwa jumlah firqoh-firqoh mereka itu sampai 300 (tiga ratus) firqoh3.13.
    As Syahrastaani berkata : Sesungguhnya Rafidhah terbagi menjadi lima bagian : Al Kisaaniyah, Az Zaidiyah, Al Imamiyah, Al Ghaliyah dan Al Ismailiyah3.14.
    Al Baghdadi berkata : Sesungguhnya Rafidhah setelah masa Ali ada empat golongan : Zaidiyah, Imamiyah, Ghulaah dan Kisaaniyah.3.15
    Perlu diperhatikan bahwa sesungguhnya Az Zaidiyah tidak termasuk dari firqoh-forqoh Rafidhah, kecuali kelompok Al Jarudiyah.
    Apakah dimaksud dengan akidah Al Badaa` yang diimani oleh Rafidhah?
    Al Badaa` yaitu bermakna tampak (muncul) setelah sembunyi, atau bermakna timbulnya pandangan baru. Al Badaa` sesuai dengan kedua makna itu, haruslah didahului oleh ketidaktahuan, serta baru diketahui. Keduanya ini merupakan suatu hal yang mustahil atas diri Allah, akan tetapi orang Rafidhah (syiah) menisbatkan kepada Allah sifat Al Badaa`.
    Telah diriwayatkan dari Ar Rayaan bin Al Sholt, ia berkata : Saya telah mendengar Al Ridha berkata : Tidaklah Allah mengutus seorang nabi kecuali mengharamkan khamar, dan mengakui bahwa Allah itu memiliki sifat Al Badaa`3.16. Dan dari Abi Abdillah ia berkata : Tidak pernah Allah diibadati dengan sesuatu apapun seperti (mengibadatinya dengan) Al Badaa`3.17. Maha Tinggi Allah dari hal itu dengan ketinggian yang besar.
    Lihatlah wahai saudarku muslim, bagaimana mungkin mereka menisbatkan kepada Allah subhanahu wa ta`ala sifat jahal (ketidaktahuan), sedangkan Dia mengatakan tentang diri-Nya :
    Artinya : Katakanlah : Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang tahu ghaib kecuali Allah.
    Dan di sisi lain Rafidhah (syi`ah) meyakini bahwa sesungguhnya para imam mengetahui seluruh ilmu, dan tidak akan tersembunyi baginya sesuatu apapun.
    Apakah ini keyakinan Islam (akidah Islam) yang dibawa oleh nabi Muhammad -صلی الله عليه وسلم- ??????
    Berfikirlah….
    Wahai Orang-orang yang Mencari Kebenaran…
  40. @Riady
    Aku pingin lihat argumen Anda, bukan sekedar copy paste.
  41. Ilmu yang Haq (Al-Quran dan Al-Hadist)… Tidaklah untuk diperdebatkan….
    tetapi Ilmu akan Bermanfaat, apabila di amal kan dan di Sebarkan…..
    Sungguh….
    Manusia Tidak akan Memperoleh manfaat ILMU…
    kl hanya untuk di cari-cari kekurangannya…
    kl hanya untuk di buat bahan Berbantah-bantahan…
    kl hanya untuk di INGKARI…
    BELAJARLAH…
    dengan Penglihatanmu… Pendengaranmu… dan Renungkan dalam Hati mu…
    Semoga 4jjl memberi kita Rahmat dan Hidayahnya….
  42. Kitab Ilmu
    Bab 35: Bagaimana Dicabutnya Ilmu Agama
    Umar bin Abdul Aziz menulis surat kepada Abu Bakar Ibnu Hazm sebagai berikut, “Perhatikanlah, apa yang berupa hadits Rasulullah صلی الله عليه وسلم maka tulislah, karena sesungguhnya aku khawatir ilmu agama tidak dipelajari lagi, dan ulama akan wafat. Janganlah engkau terima sesuatu selain hadits Nabi صلی الله عليه وسلم. Sebarluaskanlah ilmu dan ajarilah orang yang tidak mengerti sehingga dia mengerti. Karena, ilmu itu tidak akan binasa (lenyap) kecuali kalau ia dibiarkan rahasia (tersembunyi) pada seseorang.”
  43. @arowelitenggara
    Salam kenal dan terimakasih :)
    @ressay
    gapapa aja akhi, kalau gak bisa berargumen ya dak masalah kan kupipes :)
    @riady
    benar sekali Mas, ilmu itu mesti disebarluaskan dan dengan dasar itulah blog ini dibuat. :)
    Salam
  44. hati-hati ma syiah, dia bisa bermuka maniz tp jahat dibelakang, dia suka taqiyyah alias berdusta, lebih2 lagi taqiyyah ada dalam ajaran agama mereka yang katanya kalau taqiyyah pahalanya gede sekali. lebih2 lagi mereka dengan mudah memutar balikkan fakta dan opini
  45. hehehehe….ada mas syaipullah.
    Udah brapa buku syi’ah yang Anda baca mas?
    sudah pernah diskusi dengan orang syi’ah mas?
    Diskusi di sini yuk. mau ndak?
  46. Semoga menjadi diskusi yang sehat serta penuh kasih sayang demi tewujudnya umat Islam yang bersatu dan saling menyayangi.
    Amiin
  47. iya heran, orang mo cari ilmu dan kebenaran kok di halang-halangi, dengan menyebut kafirlah yang itulah.
    ati2 mas tar bisa kebalik loh jadi kafir.
    salam,
  48. @syaipullah
    terimakasih sarannya dan saya akan selalu hati-hati dengan siapa saja :)
    @ressay
    wah kenalan antum ya :)
    @M Abdullah Habib
    Amin
    @halwa
    Yap mari berhati-hati :mrgreen:
  49. Salaam !
    Saya mau tanya nich : Golongan Salafi itu yang paling benar ya ? Kalau dulu Muhammadiyah yang gencar mem bid’ah kan golongan lain dan merasa paling benar dan banyak orang pada masa itu banyak berdiri di bawah payung Muhammadiyah. Setelah itu muncul di Indonesia Ikhwanul Muslimun, Hizbuth Thahrir… dan lain – lain sebelumnya ada juga PSII, LDII ….. sekarang muncul penemuan baru lagi Kaum Salafi . Malah yang terakhir ini menyalahkan golongan sebelumnya .
    Orang yang baru melek ngelihat wah ini dia Salafi yang paling benar, ini golongan pembaharu he..he…he… padahal pembaharuan sudah digaungkan oleh Muhammad bin Abdul Wahab. Dan tahukah anda nilai pembaharuan dari Muhammad bin Abdul Wahab dan pendiri kerajaan SAUD ? ….
    …..nilainya adalah lautan darah….
    Dengan dalih apa mereka menghalakan darah kaum Muslimim yang tidak sepaham ?… Dengan dalih untuk memurnikan ajaran Rosulullah .
    Jika Islam seperti ini pantaslah kalau orang – orang Kafir bilang Islam ditegakkan oleh PEDANG !!!!!
    Naudzubillah ! Saya kira kita sudah menyimpang jauh dari ajaran Rosul Allah !
    Jadi Wahai pengikut Pembaharu dan pengikut Ahlul Bait marilah berdiskusi dengan tulisan yang lemah lembut dan jangan memakai kata – kata yang keras karena semua pembaca tahu menilai siapa yang memikul kebenaran pastilah lemah lembut terhadap sesama muslim dan keras terhadap kaum kafir.
    Salaaaam!!!!
  50. @’ndra
    “Kalau dulu Muhammadiyah yang gencar mem bid’ah kan golongan lain dan merasa paling benar dan banyak orang pada masa itu banyak berdiri di bawah payung Muhammadiyah”
    Salam mas ‘ndra, maaf nih, saya cuma mau ngomentarin Muhammadiyah, saya bukan orang Muhammadiyah, tapi latar belakang saya keluarga Muhammadiyah. Sedangkan saya pecinta ahlul Bait.
    Sebenarnya bukan Muhammadiyahnya yang suka “begitu”. Akan tetapi kader (“oknum”) Muhammadiyah yang merasa udah “bener” dan cara penyampaian para kader tsb yang salah dalam berdakwah. Sejauh ini yg saya ketahui, Muhammadiyah telah merubah pola dakwahnya yang selalu ber imej tukang mem-bid’ahkan orang, jadi mungkin para kadernya udah “insap” utk nge-bid’ah kan orang.
    Mungkin itu aja, cuma sekedar meluruskan, salam, yuk mari HAIL
  51. Assalamualaikum
    Dimana saya dapat cari terjemahan melayu atau inggris bagi kitab al kafi bagi semua jilid atau bahagian-bahagian.
    tq
  52. Kembali ke topik nich… :mrgreen:
    Pertanyaan2 yang sama dari sejak awal2 saya mampir di blog ini, untuk siapa aza dech yg bisa jawab…:
    1. Kalo Al-Kafi dan 3 kitab lainnya yg masuk dlm kutubul arba’ah banyak yg ga shahihnya… trs gimana cara syiah mendapatkan ilmu dari ahlul bait ya? lewat jalur mana?, bgmna cara membangun keyakinan mereka? apa ga ada kekhawatiran kalo ternyata ajaran yang selama ini dipegang ternyata bukan dari ahlul bait? kalo ternyata bukan dari ahlul bait…fatal kan akibatnya…
    2. penentuan 50%, 60% ato 68% aza yg shahih dr kitab Al-Kafi itu gimana caranya… bgmna metode pencatatan dan penyaringan hadits2 dalam syiah? bagaimana metode pencatatan dan penyaringan riwayat2 yg sanadnya sampai ke Imam2 Ahlul bait?
    3. kalo kita perhatikan apa yg dipostingkan mas Riady di atas walo copas ada hal yg seharusnya menarik bagi para pencari kebenaran sejati (bukan yg truth founder lho ya :mrgreen: ) :
    – 44.000 riwayat dr kutubul arba’ah cuma 644 (1.5%) saja riwayat yg sanadnya sampai ke Nabi?
    – 44.000 riwayat dr kutubul arba’ah cuma 690 saja riwayat yg sampai ke Imam Ali?
    -44.000 riwayat dr kutubul arba’ah tidak ada satupun riwayat yg sampai ke Sayyidah Fatimah?
    – 44.000 riwayat dr kutubul arba’ah cuma 21 saja riwayat yg sampai ke Imam Hassan?
    – 44.000 riwayat dr kutubul arba’ah cuma 7 saja riwayat yg sampai ke Imam Hussein?
    Sedangkan di 9 kitab hadits Sunni :
    - Imam Ali ra = 1.583 riwayat
    - Abu Bakar ra = 210 riwayat
    - Umar bin Khattab ra = 977 riwayat
    - Utsman bin Affan ra = 313 riwayat
    - Fatimah ra = 11 riwayat
    - Hasan bin Ali ra = 35
    - Hussein bin Ali ra = 43
    Terlihat, kitab2 Sunni lebih banyak meriwayatkan hadits dengan sanad sampai kepada Nabi Shalallahu ‘Alaihi wassalam dan Ahlul Bait Utama beliau daripada kitab2 hadits Syiah… why???
    Mohon pencerahannya…
    Salam damai selalu…
  53. Nah, ini baru ngajak dialog. Ayo yang ngerasa Syiah :) mohon ditanggapin dan beri pencerahan.
    Salam
  54. Al Kulayni, penulis Al Kaffy, hidup bertepatan masa datangnya Al Mahdi secara Goib (Goib kecil). Konon Al Mahdi yang memberi nama Al Kaffy pada kitab yang disusun Kulayni. Jika ternyata kitab tsb ada hadis doif 50%, maka patut dipertanyakan : Kok Al Mahdi nya kurang kontrol? Jangan2 bukan Al Mahdi yang datang pada Goib kecil tsb? Atau hanya karang2an Kulayni saja agar kitabnya bisa dipercaya? Kulayni tak pernah bertemu dengan Ahl Bait, karena beda masa 1 abad. Sehingga Kulayni butuh pengakuan atau “akreditasi” agar kitabnya dipercaya dan bisa diterima umat. Akreditasi tadi dari Al Mahdi. Ajaran bahwa Al Mahdi datang di masa Goib Kecil adalah ajaran Kulayni asli. Bukan ajaran Ahl Bait. Setelah Kulayni wafat th 329 H, sang Mahdi pun pergi utk selamanya (Goib Kubro). Jangan heran, mulai tahun awalnya Goib Kubro bersamaan dengan tahun wafatnya Kulayni. Bisa kompak ya?
  55. @lamaru
    Kulayni tak pernah bertemu dengan Ahl Bait, karena beda masa 1 abad. Sehingga Kulayni butuh pengakuan atau “akreditasi” agar kitabnya dipercaya dan bisa diterima umat.
    Bukhari dan Muslim juga terpisah jauh dan tak pernah bertemu Rasulullah :)
    konon kabarnya cerita anda fiktif belaka :mrgreen:
  56. Utk Secondprince : Betul fiktif, tahu sebabnya? Ok,,,dengan terdapatnya 50% hadis doif di kitab Al Kaffy yang ditulis Kulayni, yang patut paling disalahkan adalah Al Mahdi kenapa bisa terjadi hadis2 doif masuk ke Al Kaffy, karena Al Mahdi turun ke dunia secara rahasia (Goib kecil) di saat Kulayni menulis kitab Al Kaffy. Al Mahdi kurang ” kontrol” terhadap penulisan kitab yang kelak menjadi rujukan tertua Syiah Imamiah. Pertanyaan : apakah yang turun saat Goib Kecil tsb adalah Al Mahdi sungguhan? ataukan Al Mahdi jadi2an karangan Kulayni saja? Hebatnya, Kualyni dan Al Mahdi begitu kompak. Sama2 hilang utk selamanya mulai tahun 329 H. Pada tahun tsb Kulayni wafat, pada tahun itu juga Al Mahdi memulai Goib Kubro. Kompak ni yee. Jadi ttg Al Mahdi adalah cerita fiktif?
  57. waduh berarti lamaru mengiyakan bahwa bukhari muslim itu fiktif donk. wah gawat ini.
  58. @lamaru
    Sepertinya anda juga akan berkata bahwa Allah kurang ‘kontrol’ pada hamba2nya hingga umat Islam berbenturan selepas wafatnya Nabi saaw…
    Salam Damai
  59. @lamaru
    yang patut paling disalahkan adalah Al Mahdi kenapa bisa terjadi hadis2 doif masuk ke Al Kaffy, karena Al Mahdi turun ke dunia secara rahasia (Goib kecil) di saat Kulayni menulis kitab Al Kaffy. Al Mahdi kurang ” kontrol” terhadap penulisan kitab yang kelak menjadi rujukan tertua Syiah Imamiah.
    Konon kabarnya cerita anda fiktif belaka :mrgreen:
    @ressay
    sepertinya Mas lamaru itu kurang menangkap maksud saya kalau “ceritanya fiktif”. Dimana-mana referensi itu penting kan akhi :mrgreen:
    @hadi
    waduh saya gak ikutan itu :)
    terimakasih linknya
  60. Mungkin maksud Lamaru :
    Al-Kulaini hidup pada masa Al Ghaibah As Sughra, yaitu masa di mana masih ada empat orang wakil yang boleh berhubungan langsung dengan imam Mahdi. Maka sangat dimungkinkan Kulaini telah “berkonsultasi” dengan imam Mahdi melalui wakilnya. Apalagi ada kisah bahwa imam Mahdi sendiri telah menelaah kitab Al Kafi dan merekomendasikannya sebagai kitab rujukan bagi syi’ah. Di mana ulama syiah lainnya yang mengkritik Al Kafi sudah tidak mungkin lagi berkonsultasi dengan imam Mahdi karena mereka hidup pada era Ghaibah Kubra, yaitu masa di mana tidak ada lagi wakil yang empat bagi imam Mahdi.
    Syaikh Muhammad Shadiq As Shadr dalam kitab Asy Syi’ah halaman 122 menyatakan : dikisahkan bahwa kitab Al Kafi ditunjukkan pada Imam Mahdi lalu beliau menyatakan: “kitab ini cukup bagi syi’ah kami”.
    Tetapi ada hal yg menarik dari komentar Soegi di atas, dan kyknya belom ada yg menjawab sampai detik ini..
    1. Kalo Al-Kafi dan 3 kitab lainnya yg masuk dlm kutubul arba’ah banyak yg ga shahihnya… trs gimana cara syiah mendapatkan ilmu dari ahlul bait ya? lewat jalur mana?, bgmna cara membangun keyakinan mereka? apa ga ada kekhawatiran kalo ternyata ajaran yang selama ini dipegang ternyata bukan dari ahlul bait? kalo ternyata bukan dari ahlul bait…fatal kan akibatnya…
    Saya juga jadi curiga nich, jangan-jangan orang syi’ah adalah korban penipuan para ulama mereka…. kasiaann….
    – 44.000 riwayat dr kutubul arba’ah cuma 644 (1.5%) saja riwayat yg sanadnya sampai ke Nabi?
    – 44.000 riwayat dr kutubul arba’ah cuma 690 saja riwayat yg sampai ke Imam Ali?
    -44.000 riwayat dr kutubul arba’ah tidak ada satupun riwayat yg sampai ke Sayyidah Fatimah?
    – 44.000 riwayat dr kutubul arba’ah cuma 21 saja riwayat yg sampai ke Imam Hassan?
    – 44.000 riwayat dr kutubul arba’ah cuma 7 saja riwayat yg sampai ke Imam Hussein?
    Sedangkan di 9 kitab hadits Sunni :
    - Imam Ali ra = 1.583 riwayat
    - Abu Bakar ra = 210 riwayat
    - Umar bin Khattab ra = 977 riwayat
    - Utsman bin Affan ra = 313 riwayat
    - Fatimah ra = 11 riwayat
    - Hasan bin Ali ra = 35
    - Hussein bin Ali ra = 43
    Terlihat, kitab2 Sunni lebih banyak meriwayatkan hadits dengan sanad sampai kepada Nabi Shalallahu ‘Alaihi wassalam dan Ahlul Bait Utama beliau daripada kitab2 hadits Syiah… why???
    Iya ya, Why???????
  61. Saya punya pertanyaan utk Sunni dan Syi’ah berkaitan dgn kitab hadis kedua golongan tsb :
    1. Golongan mana yg paling banyak meriwayatkan lgs sampai ke Ahlul Bait ?
    2. Yg plg penting, golongan mana yg sampai saat ini konsisten berpegang teguh kpd Ahlul Bait Nabi ?
    Sunni memang meriwayatkan lebih banyak hadis ttg ahlul bait nabi drpd Syi’ah, tp Syi’ah lah yg secara konsisten berpegang teguh kpd Ahlul Bait Nabi. Bahkan org Sunni sendiri banyak yg tdk tahu ttg hadis ahlul bait di kitabnya sendiri, atw pura 2x tdk tahu, atw yg plg parah menolak kevalidan hadis ahlul bait nabi padahal secara ilmiah itu valid, atw melakukan standar ganda kpd riwayat keutamaan ahlul bait nabi spt yg dilakukan oleh Ibnu Taymiyyah ? Menurut saya org 2x Sunni yg kaya gitu, adl “oknum” di golongan Sunni atw Nashibi yg nyamar jd Sunni. Sunni sejati pasti mencintai dan berpegang teguh kpd Ahlul Bait nabi.
  62. @Nomad
    2. Yg plg penting, golongan mana yg sampai saat ini konsisten berpegang teguh kpd Ahlul Bait Nabi ?
    Tolong jelaskan maksud anda konsisten berpegang teguh kpd ahlul bait itu yg bagaimana? berikan juga contoh-contohnya…
    dan jika anda menilai bahwa golongan syi’ah telah berpegang teguh dg ahlul bait, tolong jelaskan dalam hal apa?
    Dan sebagaimana yg ditanyakan saudara Soegi di atas, bagaimana caranya anda mendapatkan ajaran ahlul bait tsb? sedangkan kitab2 pegangan syi’ah, oleh ulama Syi’ah sendiri dikatakan byk yg ga shahih (artinya byk diragukan bersumber dari ahlul bait), lalu bagaimana anda bisa yakin bahwa yg anda pegang saat ini adlh bener-bener dari ahlul bait?
    Sunni sejati pasti mencintai dan berpegang teguh kpd Ahlul Bait nabi.
    Saya sependapat dg anda..
  63. @antirafidhah
    menyatakan : dikisahkan bahwa kitab Al Kafi ditunjukkan pada Imam Mahdi lalu beliau menyatakan: “kitab ini cukup bagi syi’ah kami”.
    Kisah itu sendiri di sisi Syiah shahih atau nggak? kalau memang anda membaca langsung kitab tersebut maka anda akan tahu jawabannya.Atau gini aja saya juga kepingin tahu bisa tolong kasih link kitab onlinenya kalau ada. Saya yakin anda tidak akan mampu menjawab. Sejauh yang sering saya lihat, mereka yang mengecam syiah tidak pernah membaca sendiri literatur syiah alias hanya mengutip dari ulama-ulama salafy.
    komentar Mas Soegi itu belum ada referensinya lho, kalau sampai ada yang bisa bilang begitu berarti yang membuat tulisan itu benar2 hebat soalnya ia telah menghabiskan hadis kutub arba’ah Syiah dan Kutubus sittah Sunni untuk menghitung jumlah hadis-hadis tersebut. luar biasa ya, saya gak yakin kalau itu Mas soegi atau anda :mrgreen:
    @Nomad
    Sunni memang meriwayatkan lebih banyak hadis ttg ahlul bait nabi drpd Syi’ah,
    Gak kebalik tuh :)
    @antirafidhah
    Tolong jelaskan maksud anda konsisten berpegang teguh kpd ahlul bait itu yg bagaimana? berikan juga contoh-contohnya…
    Jawabannya sederhana kok, berpegang teguh kepada ahlul bait dalam arti merujuk kepada mereka dalam agama diantaranya akidah dan ibadah :)
    dan jika anda menilai bahwa golongan syi’ah telah berpegang teguh dg ahlul bait, tolong jelaskan dalam hal apa?
    Mari kita sama-sama menunggu jawaban dari orang syiah :)
    Dan sebagaimana yg ditanyakan saudara Soegi di atas, bagaimana caranya anda mendapatkan ajaran ahlul bait tsb?
    Lho kalau orang syiah mah dari kitab-kitab hadis mereka
    sedangkan kitab2 pegangan syi’ah, oleh ulama Syi’ah sendiri dikatakan byk yg ga shahih (artinya byk diragukan bersumber dari ahlul bait),
    Itu akibatnya kalau belajar syiah dari ulama salafy. Sebagusnya meneliti syiah kalau memang mau ya dari orang syiah sendiri. Setahu saya, ulama syiah tidak menjadikan kitab pegangan mereka seperti Al Kafi sebagai kitab yang semuanya shahih oleh karena itu mereka tidak menyebut kitab mereka kitab shahih seperti Sunni menyebut kitab shahih Bukhari dan Muslim. Memang bukan kitab shahih tetapi bukan berarti seluruhnya dhaif. Jumlah hadis yang menurut Syaikh Ali Al Milani shahih dalam Al Kafi jumlahnya hampir sama dengan jumlah seluruh hadis dalam shahih Bukhari. Dengan cara berpikir anda hal yang sama bisa juga dikatakan pada kitab hadis sunni semisal Musnad Ahmad, Sunan Daruquthni, Musnad Al Bazzar, Mu’jam Thabrani Shaghir dan Kabir, Al Awsath Thabrani dan lain-lain yang banyak berisi hadis dhaif. Anehnya kutub as sittah sendiri terdapat hadis-hadis dhaif dan palsu seperti yang ada pada Ashabus Sunan, kalau gak salah Syaikh Albani membuat kitab sendiri tentang itu (Dhaif Sunan Tirmidzi, Ibnu Majah, Nasa’i, Abu Dawud) dan celakanya menurut syaikh Al Albani dan Daruquthni dalam Shahih Bukhari dan Muslim juga terdapat hadis dhaif. Atau contoh lain adalah kitab Shahih Ibnu Hibban, Shahih Ibnu Khuzaimah dan Mustadrak Shahihain, itu nama kitab yang pakai kata “shahih” dan anehnya banyak hadis-hadis dhaif bahkan palsu. Dengan semua data itu apakah anda juga akan berkata sedangkan kitab-kitab pegangan sunni banyak dinyatakan ulama sunni sendiri gak sahih (banyak diragukan bersumber dari Rasulullah SAW). Silakan direnungkan
  64. @SP
    Jawabannya sederhana kok, berpegang teguh kepada ahlul bait dalam arti merujuk kepada mereka dalam agama diantaranya akidah dan ibadah
    Akidah ahlul bait itu yg gimana tho? SP bisa jelaskan ga? ga usah semuanya, tetapi yg pokok-pokok aja..
  65. Utk Secondprince dan Ressay : Mngkin anda kurang nangkap maksud saya. Al Mahdi yang datang di saat Kulayni menulis kitab Alk Kaffy kok membiarkan kitab tsb dimasuki hadis2 doif? Untuk apa Al Mahdi datang disaat Goib Kecil jika tak ingin memberi petunjuk dan menyingkirkan penyimpangan2 terutama di dalam pedoman2 Syiah Imamiah yang katanya pengikut Ahl Bait? Percuma dong Al Mahdi datang jika kitab Al Kulayni masih banyak hadis palsu. Maka saya bertanya : Jangan2 Al Mahdi yang datang hanya Al Mahdi jadi2an yang tak bisa memberi petunjuk? Dan Kalyni lah yang menhajarkan paham Rajah (ahl bait dan sahabat2 nabi dihidupkan kembali), dan paham Bada, serta cara2 ibadah Syiah Imamiah. Jangan2 yang diajarkan Al Kulayni dkk tsb bukan ajaran Ahl Bait, tapi ajaran Kulayni dkk. Termasuk paham Goib Kecil dan Goib Besar. Golongan yang melaknat Abu Bakar dkk di saat Ahl Bait masih hidup dikenal dengan nama Rafidhah, setelah Era Kulayni namanya berubah menjadi Mazhab Ja’fariah/ Ahl Bait
  66. @imem, anti rafidhah, soegi, lamaru cs
    Dari dulu gitu2 gitu aja, ga ada kemajuan dlm berpikir. Malah tambah mudur. Cupet, tapi ga ada anda2 tentu ga rame, ada guru ada murid yg bodoh bin dungu bin cupet.
  67. @imem
    Akidah ahlul bait itu yg gimana tho? SP bisa jelaskan ga? ga usah semuanya, tetapi yg pokok-pokok aja..
    Lho cari sendiri aja, masa’ harus saya. Atau silakan tanya saudara-saudara yang syiah. Mereka lebih ahli :)
    Kalau memang punya kesadaran ingin berpedoman pada Ahlul Bait ya cari tahu sendiri dong
    @lamaru
    Mngkin anda kurang nangkap maksud saya Al Mahdi yang datang di saat Kulayni menulis kitab Alk Kaffy kok membiarkan kitab tsb dimasuki hadis2 doif?
    waduh susah sekali diskusi dengan anda ya, saya menangkap kok maksud cerita anda. Tapi karena nada tidak menampilkan referensinya maka saya katakan “konon kabarnya cerita anda fiktif belaka”. Bagaimana saya bisa yakin anda tidak sedang membuat-buat cerita. Pertanyaan sederhana, dari mana Anda tahu Al Mahdi datang ke Al Kulaini?.
    Mari kita gunakan cara berpikir anda. Pernah dengar kisah Shahih Bukhari dimana Imam Bukhari bermimpi bahwa “Rasulullah SAW berjalan di suatu tempat dan Imam Bukhari dari belakang mengikuti bekas jalan Rasulullah SAW”. Dari mimpi tersebut orang-orang mengatakan itu karena hasil kerja Imam Bukhari yaitu Shahih Bukhari. Anehnya kok masih ada aja hadis-hadis yang dikatakan dhaif dalam Shahih Bukhari. Masa’ sih anda mau mengatakan Rasulullah SAW salah datang ke mimpi Imam Bukhari?. Seharusnya sebelum anda menyimpulkan apapun, pikir dulu dengan baik berita itu benar atau tidak. Saya harap anda mengerti :mrgreen:
    @Umar
    Dari dulu gitu2 gitu aja, ga ada kemajuan dlm berpikir. Malah tambah mudur. Cupet, tapi ga ada anda2 tentu ga rame, ada guru ada murid yg bodoh bin dungu bin cupet.
    ikutan diskusi aja Mas, siapa tahu mereka dapat lebih banyak ilmu :)
  68. @Secondprince,
    Saya seorang sunni, karena lahir dari keluarga sunni. Setelah tahu aqidah syi’ah dari literatur buku mereka, sepertinya tidak ada penyimpangan sama sekali. Kesimpulannya sunni dan syi’ah dua2nya Islam juga. Hanya sayang orang2 seperti salafyun yg beragama Islam suka mengkafirkan dan menyesatkan sesama umat Islam lainnya. Siapa sesungguhnya yg sesat dan kafir itu?
    Terimakasih atas tulisan Mas tsb diatas yaitu Kedudukan Shahih Bukhari Di Sisi Sunni Dan Al Kafi Di Sisi Syiah, sehingga saya bisa menambah wawasan dan mengambil hikmah kebenaran di dalamnya.
    Wass. Wr. Wb.
  69. Bagi yg ingin belajar Syi’ah dari sumber ahli Syiah yg asli silakan buka inihttp://jakfari.wordpress.com/about/, atw ini http://islamsyiah.wordpress.com, atw inihttp://satriasyiah.wordpress.com/. Bahkan linknya sdh disediakan oleh mas SP di halaman ini. K’lo dari internet 3 itu doang yg gw tahu. K’lo di dunia nyata dtg ajah ke ICC jkt trus bisa beli bukunya di situ (penerbit Al-Huda). Sekalian k’lo punya banyak duit jalan2x ajah ke Iran (Habib Riziq Shihab – Ketua FPI pernah juga dtg ke sana). Saya selama ini belajar Syi’ah dari sumber ahli Syi’ah yg asli dan salah satu sumbernya nashnya dari kitab hadis Sunni sendiri !!!
    Sekali lg saya katakan di kitab hadis Sunni banyak hadis ttg ahlul bait nabi tp kebanyakan org Sunni tdk mengetahuinya, pura 2x tdk tahu, tahu tp membuat penafsiran yg salah & yg terparah mencap palsu atw lemah secara tdk ilmiah kpd hadis 2x tsb, spt yg dilakukan oleh Ibnu Taymiyah, Ibnu Abdul Wahhab dll. Mereka bukanlah Sunni sejati krn sdh terjangkit virus Nashibi sehingga menjadi Sunni Rafidhah, yakni Sunni yg menolak Ahlul Bait nabi.
  70. @Umar
    @imem, anti rafidhah, soegi, lamaru cs
    Dari dulu gitu2 gitu aja, ga ada kemajuan dlm berpikir. Malah tambah mudur. Cupet, tapi ga ada anda2 tentu ga rame, ada guru ada murid yg bodoh bin dungu bin cupet.
    Oh anda yg paling pinter ya di sini… selamat ya kalo gitu… bagi-bagi dunk ke kita… tp bener kata anda, tanpa kita2, blog SP ini ga bakalan rame… ntar yg ada cuma org2 yg sendiko dawuh aja ama kyai SP… wuakakakak… (jgn marah ya, just kidding)
    @SP
    Akidah ahlul bait itu yg gimana tho? SP bisa jelaskan ga? ga usah semuanya, tetapi yg pokok-pokok aja..
    Lho cari sendiri aja, masa’ harus saya. Atau silakan tanya saudara-saudara yang syiah. Mereka lebih ahli
    Kalau memang punya kesadaran ingin berpedoman pada Ahlul Bait ya cari tahu sendiri dong
    Ok, kalo anda keberatan untuk menjelaskannya, ga pa2 kok, tetapi sebentar, kenapa anda menunjuk saudara syi’ah untuk menjelaskannya? dan mengatakan mereka lebih ahli? apakah menurut anda sunni tidak memiliki akidah ahlul bait?
  71. @imem
    Iya benar, Allah kan menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan. Ada siang ada malam, ada miskin ada kaya, ada kiri ada kanan, ada guru ada murid, ada pinter ada bodoh dstnya. Ya, kita sama-sama belajar. Saya menilai Mas SP secara proporsional. Hmm…biasa aja, buat apa marah nanti cepat tua.
    Salam damai
  72. @Umar
    Terimakasih atas tulisan Mas tsb diatas yaitu Kedudukan Shahih Bukhari Di Sisi Sunni Dan Al Kafi Di Sisi Syiah, sehingga saya bisa menambah wawasan dan mengambil hikmah kebenaran di dalamnya.
    sama-sama :)
    @Nomad
    Mereka bukanlah Sunni sejati krn sdh terjangkit virus Nashibi sehingga menjadi Sunni Rafidhah, yakni Sunni yg menolak Ahlul Bait nabi.
    ho kalau saya menyebutnya virus syiahphobia :mrgreen:
    @imem
    tp bener kata anda, tanpa kita2, blog SP ini ga bakalan rame… ntar yg ada cuma org2 yg sendiko dawuh aja ama kyai SP
    Apa iya, ah sebelum anda-anda datang sudah banyak kok yang kesini :mrgreen:
    kenapa anda menunjuk saudara syi’ah untuk menjelaskannya? dan mengatakan mereka lebih ahli? apakah menurut anda sunni tidak memiliki akidah ahlul bait?
    lho kan mereka yang lebih dikenal berpedoman kepada ahlul bait :)
  73. kenapa anda menunjuk saudara syi’ah untuk menjelaskannya? dan mengatakan mereka lebih ahli? apakah menurut anda sunni tidak memiliki akidah ahlul bait?
    lho kan mereka yang lebih dikenal berpedoman kepada ahlul bait
    Apakah itu bisa diartikan bahwa anda setuju bahwa aqidah yang dipegang syi’ah adalah aqidah ahlul bait?
  74. @imem
    Apakah itu bisa diartikan bahwa anda setuju bahwa aqidah yang dipegang syi’ah adalah aqidah ahlul bait?
    Maaf saja ya Mas, menurut syiah mereka berpedoman pada Ahlul Bait so wajar kalau mereka lebih mengetahui soal akidah ahlul bait. Perkara saya itu perkara lain, saya masih sebagai orang yang terus belajar, semoga bisa dimengerti :mrgreen:
    *btw pembicaraannya semakin panjang dan tak tentu arah*
  75. h
  76. Utk Secondprince : Rupanya anda tak pernah dengar ajaran di Syiah Imamiah yang mengaku mazhab Ahl Bait bahwa Imam Mahdi sudah ada, sekarang dalam kondisi menghilang alias Goib Kubro. Silahkan tanya aja denga ulama Syiah. Al Mahdi memulai Goib Kubro sejak tahun 329 H, bersamaan dengan wafatnya Kulayni. Sebelum tahun 329 H atau di era masih hidupna Kulayni, Imam Mahdi dalam Goib Kecil, yaitu datang secara rahasia ke orang2 tertentu. Lihat biografi Al Kulayni. Namun sayang, Al Mahdi tsb GAGAL memberi petunjuk kepada Kulayni, buktinya : masih terdapat 50% hadis palsu di kitab Al Kaffy tulisan Kulayni tsb. Padahal kitab tsb merupakan kitab ertua Syiah Imamiah, dimana isinya terdapat ajaran Rajah, Bada, cara2 ibadah Syiah Imamiah spt solay, puasa dsb. Juga di kitab ini diajarkan bahaw Al Quran yang ada sekarang tidak lenglkap, hanya 1/3 nya saja. Jadi, yang dianut mazhab Ahl Bait bukan ajaran dari Ahl Bait, tetapi ajaran Kulayni, yang di Era Ahl Bait masih hidup disebut golongan Rafidhah. Kasihan warga mazhab Ahl Bait, mereka merasa menjalankan ajaran Ahl Bait, padahal ajaran Kulayni.
  77. f
  78. Mas lamaru yang pinter, nampaknya dari kemarin mas SP itu minta referensinya lho.
  79. Mas ressay…saya bantuin nih…Mas lamaru
    mungkin maksudnya pada
    “Pendahuluan Alkafi hal. 25)”.
    isi lengkapnya seperti dibawah ini,
    pertanyaan yg semodel Lamaru ini pernah masuk ke situs
    30 sept 2007
    dijawab dan ditanya kembali sumber rujukannya..dan diminta scan nya…
    ” 2) Pada beberapa kutipan yang anda sebutkan terdapat kejanggalan, minimal buat kami, seperti di mana anda menyebut:
    وقال حسين علي المقدم عن الكافي: يعتقد بعض العلمأ أنه عرض على القائم صلواة الله عليه فاستحسنه ‏وقال: كاف لشيعتنا ( مقدمة الكافي )‏
    Artinya :‎
    Telah berkata Husin Ali Almuqaddam : sebagian dari ulama (syiah) percaya bahwa dia ‎‎(Alkafi) dipersembahkan kepada Alqaim (Imam mereka yang gaib) salawat Allah Alaihi; ‎dimana menyenangkannya dan berkata cukup (kitab ini) untuk syiah kami ‎‎(Pendahuluan Alkafi hal. 25).
    di muqaddimah al kafi yang mana? dan nama Husain Ali anda sifati dengan al Mugaddam, siapa sejati orang itu? Padahal kata itu adalah menerangkan bahwa si Husain Ali itu adalah pemberi mukaddimah kitab Al Kafi. Jadi untuk ringkasnya tolong anda sebutkan kitab yang anda sebut dengan nama مقدمة الكافي )‏ ) -pendahuluan Alkafi- itu cetakan penerbit nama? kalau perlu anda seken bira para pengunjung tahu? ”
    RESPONNYA
    Sampai sekarang itu org kagak nongol2 terbirit ketinggalan sendalnya…
    jadi kalo ditanya sumbernya mana pasti pusing si lamaru…
    kalo pun dia tahu ditanya seperti pertanyaan diatas dan diminta scannannya…pasti kabur abis….dia..
    Btw..kalo mau berdebat alkaffi yah ke situsnya
    http://jakfari.wordpress.com/
    harusnya…bukan ke SP…om..lamaru..
    pengen lihat..si Lamaru masih bisa ngomong pake literatur nggak sih ?
  80. Utk Secondprine dan Ressay : Referensi saya tentang hubungan Kulayni dan Imam Mahdi : Lihat biografi Kulayni, ia hidup di tahun yang sama dengan masa Goib Kecil. Juga Kulayni hilang/wafat di tahun yang sama dengan awal menghilangnya/Goib Besar Sang Mahdi tahun 329 H. Bahasa sekarang KULAYNI DAN SANG MAHDI KOMPAK NI YEE…!
    Mengenai bahwa satu2nya kaum yang melaknat Abu Bakar dkk di masa Ahl Bait adalah gol Rafidhah. Lihat kitab2 yang ditulis sebelum tahun 300 H. Di situ banyak menggambar aliran2 yang ada di masa itu yaitu : Qodariah, Mutazilah, Jabariah, Murjiah, Rafidhah. Tak satupun ditemukan adanya nama golongan Mazhab Ahl Bait atau Syiah Istnaasssyariah. Sedangkan para ulama seperti Al Baqir, As Soddiq, Nawawi, Abu Ishak, Maliki, Hanafi, mereka di sebut sebagai Ahl Ilmi yang mengikuti sunnah. Jika anda baca kitab2 yang ditulis setelah th 300 H, maka baru anda jumpai ada golongan Mazhab Syafii, Mazhab, Maliki, Mazhab Jafariah/Ahl Bait/Syiah Imammiah, Assyariah, dsb. Maka saya menyimpulkan bahwa golongan Rafidah baru berubah nama menjadi mazhab Jafariah/Ahl Bait setelah thn 300 H atau sejak Era hidupnya Kulayni. Kenapa disebut Mazhab Jafariah, karena di kitab Al Kaffy Kulayni banyak dimuat yang KATANYA dari ucapan Imam Jafar As Sodiq. Al Kaffy merupakan kitab tertua rujukan oleh yang menamakan Mazhab Ahl Bait. Disitu berisi ttg hampir semua cara2 ibadah Mazhab ini seperti Sholat, puasa dsb, juga berisi paham RAJAH/ reinkarnasi, BADA/ Tuhan bisa lupa, dan turunnya sang Mahdi di Goib Kecil. Jadi para warga Mazhab Ahl Bait sebaiknya mengenal lebih jauh ttg Kulayni, karena dialah DEDENGKOT atau Soko Guru mazhab ini yang sebagaian besar ajaran mazhab ini diambil dari kitabnya Al Kaffy.
  81. Haiyah, tetap aja tidak diberikan referensi. Yukkk…ngeyel yuk….
    Et dah ni bocah kagak paham bahasa manusia pa yah? xixixixixi…..
  82. k
  83. Utk Ressay : anda bisa dengan Google mencari blok KULAYNI AND ALKAFFY, disitu tertulis biografi Kulayni, dan tertulis hubungannnya dengan Al Mahdi, dimana tertulis mereka hidup pada masa yang sama dan menghilang pada tahun yang sama pula, 329 H. Silahkan saja lihat di semua buku2 Syiah menyatakan bahwa Goib Akbar dimulai th 329 H. Juga silahkan baca SEMUA kitab2 agama yang ditulis sebelum tahun 300 H, tak tersebut satupun adanya aliran/ golongan Mazhab Ahl Bait. Yang ada saat itu adalah aliran Murjiah, Qodariah, Jabariah, Mutazilah, Rafidhah. Anda tak tahu kitab2 apa saja yang ditulis sebelum tahun 300 H yang masih bisa ditemui copian nya sekarang? Kasihan……menyedihkan…..
  84. m
  85. l
  86. @lamaru
    Saya perhatikan anda sangat mengetahui Mazhab Jafariah/Ahl Bait/Syiah Imammiah, Tolong dong saya minta penjelasan kenapa anda sepertinya tidak menyukai mazhab tsb?
  87. @lamaru
    Yang saya ketahui dari literatur aqidah syiah, bahwa mazhab syi’ah adalah mazhab Rasulullah SAW. Mazhab yg melanjutkan risalah Islam yg dibawa oleh Rasulullah SAW. Jadi kenapa anda tidak sepaham dgn mazhab syi’ah, kenapa?
  88. Utk Dede : saya amat mencintai Rasulluhah, dan keluarganya Ahl Bait, juga Nabi pernah bersabda yang maknanya : Kutinggal 2 perkara kau tak akan sesat jika berpegang pada 2 perkara tsb yaitu Kitab Allah/ Qur’an dan Al Itrah Ahl Baitku. Maka dari itu kita harus mau mengikuti dan ikhlas menerima Ahl Bait apa adanya, baik cara ibadahnya maupun sikapnya terhadap sahabat2 nabi. Untuk itu kita harus benar2 teliti, yang mana ajaran Ahl Bait dan yang mana hanya tiruan alias palsu, bukan dari Ahl Bait tetapi mengaku dari Ahl Bait. Maka dari itu kita jangan mudah terpengaruh dengan nama Mazhab, bisa saja itu bentukan baru dgn ajaran baru jauh setelah Ahl Bait tiada, yang mana ajarannya pun bisa saja berbeda dgn ajaran Ahl Bait.
  89. Ah, saya kok tetap ngeyel meminta referensi itu dihadirkan disini yach? maaf ya om.
  90. @lamaru
    Menurut aqidah syi’ah bahwa Nabi SAW adalah pendiri mazhab syi’ah yg sebenarnya, sebab Nabi Saw adalah orang pertama yg menggunakan istilah syi’ah ini dalam hadis2 beliau SAW, bagi para pengikut Ali.
    Para Mufasir dari kalangan Ahlus Sunnah menyebutkan bahwa ayat ini, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk” (QS Al Bayyinnah : 7)
    Diriwayatkan dari Ibn Abbas bahwa ketika ayat tsb turun kemudian Nabi SAW bersabda kepada Ali, “Mereka adalah kamu dan syi’ahmu. Kamu dan syi’ahmu akan datang pada hari kiamat dalam keadaan ridha dan diridhai, sedangkan musuh-musuhmu akan datang dalam keadaan dimurkai dan tertengadah” (Ash-Shawa’iqul Muhriqah, bab II hal 99)
    Wass. Wr, Wb.
  91. @lamaru
    Dengan penjelasan tsb menurut saya justru ajaran Ahlul Bayt asalnya dari Mazhab Syi’ah.
  92. @dede
    “Dengan penjelasan tsb menurut saya justru ajaran Ahlul Bayt asalnya dari Mazhab Syi’ah.”
    maaf, kayaknya kebalik mas, kita harus tetap mengagungkan Mazhab Ahlul bayt, bukan Mazhab syiahnya. karena jika kita membahas mazhab ahlul bayt, berarti pribadi-pribadi para imam termasuk didalamya,
  93. Utk Ressay, Dede, dll : Syiah = pengikut. Siapa yang benar2 pengikut nabi atau ahl Bait ? Apakah Syiah Imamiah? Syiah Isna asariah? Mazhab Ahl Bait ? Atau ada golongan2 lain ? Di dalam Era Khalifah Abu Bakar s/d Usman bin Affan, tak ada referensi yang menceritakan bahwa Imam Ali saat itu punya golongan atau mazhab sendiri yang tak mau mengakui 3 khalifah. Malah yang ada referensinya adalah Imam Ali sebagai penasihat bahkan Panglima Perang di Era Umar bin Hattab. Jadi saat itu jika mau jadi Syiah atau pengikut Ali maka ikutilah Sikap Ali yang mau bergabung dengan 3 Khalifah tsb. Setelah Imam Ali wafat s/d abad 2, di era Ahl Bait masih hidup, menurut SEMUA kitab2 yang ditulis di masa Ahl Bait masih hidup, ada beberapa aliran yang terdapat di masa itu yaitu Murjiah, Qodariah, Jabariah, Mutazilah, Rafidhah dan golongan yang mengikuti sunnah (tanpa nama). Satu2nya yang berpaham melaknat Abu Bakar di masa Ahl Bait masih hidup adalah Rafidah. Tak ada di sebut2 adanya aliran Syiah Imamiah/Istnaasyariah, atau mazhab Ahl bait di SEMUA kitab yang di tulis sebelum abad 3 H. Adapun seperti Al Baqir (Abu Ja’far) , Ja’far Soddiq, Abu Ishaq, Nawawi, Hanafi, Maliki, Syafii, dll di sebut sebagai Ahli Ilmi yang mengikuti sunnah. Setelah abad 3, baru ada tulisan2/kitab2 yang menyebut adanya golongan mazhab Hanafi, golongan mazhab Syafii, Maliki, dan juga mazhab Ahl Bait/yiah istna asyariah dsb. Mengenai nama kitab2 yang ditulis sebelum abad 3 H dan siapa penulisnya akan saya sampaikan pada bagian akhir diskusi saya. Tapi saya yakin, anda2 sudah banyak yang tahu kitab2 apa saja yang sudah ditulis di saat Ahl Bait masih hidup ( abad 1 – 2 H).
  94. oh my god, lagi-lagi butuh referensi. tapi kok melebar kemana-mana yach? apakah itu kebiasaan orang-orang yang putus asa?
  95. ;
  96. Ukt Ressay : mari kita bermain logika atau rasio atau akal (masuk akal apa tidak). Orang yang paling tahu tentang apa dan bagimana Ahl Bait, baik cara ibadah, cara bersikap dsb adalah orang2 yang hidup se jaman dan selalu setia padanya baik sebagai murid maupun sahabat. Benar atau tidak ?
  97. Utk Ressay : Kita bermain logika dulu, baru kita membahas referensi yang anda minta
  98. @lamaru & syaefullah_2,
    Itu hanya presepsi anda saja. Coba baca dan pahami sekali lagi keterangan dibawah ini,
    Menurut aqidah syi’ah bahwa Nabi SAW adalah pendiri mazhab syi’ah yg sebenarnya, sebab Nabi Saw adalah orang pertama yg menggunakan istilah syi’ah ini dalam hadis2 beliau SAW, bagi para pengikut Ali.
    Para Mufasir dari kalangan Ahlus Sunnah menyebutkan bahwa ayat ini, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk” (QS Al Bayyinnah : 7)
    Diriwayatkan dari Ibn Abbas bahwa ketika ayat tsb turun kemudian Nabi SAW bersabda kepada Ali, “Mereka adalah kamu dan syi’ahmu. Kamu dan syi’ahmu akan datang pada hari kiamat dalam keadaan ridha dan diridhai, sedangkan musuh-musuhmu akan datang dalam keadaan dimurkai dan tertengadah” (Ash-Shawa’iqul Muhriqah, bab II hal 99)
    Wass. Wr, Wb.
  99. @lamaru & syaefullah_2,
    Kenapa kita tdk istiqomah kpd ayat dan hadis tsb diatas? adapun dalam perkembangannya syi’ah disebut juga dgn Mazhab Ja’fari, Mazhab Imamiyah, Mazhab Ahlul Bayt.
  100. @lamaru
    Dalam perkembangan sejarahnya bahwa peranan para Imam Ahlul Bayt Nabi SAW, diantaranya mengawasi jalannya pemerintah dan pelurusan atas sebagian penyimpangan yg mendasar yg dilakukan oleh ketiga khalifah dan penguasa2 setelahnya, demi terjaganya ukwuah Islamiah dan tegaknya risalah Islam.
    Wass. Wr. Wb.
  101. Ah referensi dulu donk. itu khan udah diminta ama SP yang sampai sekarang belum pernah Anda penuhi.
    Logika = akal? weh…baru tahu aku. Diketawain ama Aristoteles lo. xixixixi….
  102. Utk Ressay : Ok.. namun anda setujukan jika orang yang paling mengenal Ahl Bait adalah orang2 yang hidup sejaman, setia sekaligus murid Ahl Bait langsung?
  103. o
  104. kk
  105. ogah ah. referensi dulu.
  106. Utk Dede : riwayat Ibnu Abbas di Ash Shawaiqul mengatakan ttg syiah/pengikut Ali. Mungkin kita beda persepsi. Persepse anda bahwa pengikut2 Ali adalah suatu goloingan yang bernama Syiah Imamiah/ Mazhab Ahl Bait/ Jafariah bentukan di Era Kulayni abad 3 H jauh setelah Ahl Bait tiada. Di jaman Ahl Bait masih hidup, golongan tsb masih bernama Rafidhah. Silahkan perthatikan kitab2 yang ditulis sebelum abad 3 (Ahl Bait masih hidup) dan kitab2 yang di tulis sesudah abad 3 (Ahl Bait sudah tiada). Persepsi saya bahwa pengikut Ali adalah orang2 yang mengikuti sunah nabi dan ber sama2 Ali bergabung dengan 3 Khalifah yang dimulyakan
  107. Utk Ressay : jika kita tak sepaham ttg orang yang paling mengenal atau dekat dgn Ahl Bait, maka kita tak akan sepaham pula ttg diterima atau tidaknya referensi tsb. Sia2 saya menunjukkan referensi tsb. Ok… saya ulangi : anda setuju bhw org2 yg lebih mengenal Ahl Bait adalah org2 yg hidup bersamanya, murid langsung, setia membela Ahl Bait daripada org yang tak pernah jumpa Ahl Bait ?
  108. Utk Ressay : apa susahnya, tinggal jawab setuju atau tidak setuju. Selesai urusan
  109. tetap saja cuy, referensi ah.
  110. dm
  111. Utk Ressay : Kenapa anda saya tanya dengan pertanyaan diatas? itu sekedar menunjukan logika saya dalam mencari apa, siapa dan bagaimana Ahl Bait, tak asal telan informasi, lebih2 tak asal mau percaya thd nama2 golongan/mazhab yang mengaku pengikut suatu ulama tertentu atau ahl bait. Jika anda tak setuju dengan logika diatas, maka tak akan berguna anda tahu referensi saya. Suatu KEBIASAAN bagi anda dengan berbagai argumen yang kadang2 tak logis untk menolak suatu informasi.
  112. Utk Ressay : ok.. menurut logika atau rasio anda : siapa atau apa kriterianya orang2 yang paling dekat atau mengenal apa dan bagimana Ahl Bait ?
  113. hahahhaha….
    si lamaru …
    referensi kagak ada….
    udah dibantuin dicariin malu2 ngakuinnya…
    huakakakakak
    isyu….isyu….kata ebiet
  114. ah referensi ah.
  115. Utk Ressay : ok, saya akan menunjukkan referensi dari orang yang anda pilih/nilai sesuai kriteria anda. Menurut anda, siapakah atau kriteria2 apa saja orang yang paling mengetahui apa dan bagimana ahl bait. Mudah2an saya bisa menunjukan referensi orang yang paling tahu atau dekat dgn ahl bait. Ok? Kriteria2 dari anda ditunggu segera!
  116. boleh…boleh..
  117. Utk Ressay : mana kriteria dari anda ?
  118. mana referensinya?
  119. ll
  120. Utk Ressay : maksud saya, berikan dulu kriteria2 apa saja orang yang paling mengenal ahl bait, baru saya berikan referensi dari orang tsb jika ada kesesuaian dgn yang saya miliki,
  121. Referensi…
  122. mm
  123. Utk Ressay : jika kita sepakat ttg siapa org yang dekat atau mengenal Ahl Bait, maka dapat dipastikan kita tak akan sepakat dengan diterima atau tak diterimanya kitab tsb sbg referensi. Padahal apa susahnya anda menyebut kriteria apa saja orang yang dekat dgn Ahl Bait menurut Syiah atau menurut anda, hitung2 sambil mengajari saya.
  124. apa susahnya Anda juga mengutipkan referensi?
  125. oh iye, satu lagi cuy. lo kagak usah tuh ngepost komentar2 yang hanya satu dua huruf aja. menuh2in tau… :p
  126. Ratlat utk ressay :Utk Ressay : jika kita sepakat ttg siapa org yang dekat atau mengenal Ahl Bait, maka dapat dipastikan kita tak akan sepakat dengan diterima atau tak diterimanya kitab tsb sbg referensi. Padahal apa susahnya anda menyebut kriteria apa saja orang yang dekat dgn Ahl Bait menurut Syiah atau menurut anda, hitung2 sambil mengajari saya.
  127. Ratlat utk ressay :Utk Ressay : jika kita TAK SEPAKAT ttg siapa org yang dekat atau mengenal Ahl Bait, maka dapat dipastikan kita tak akan sepakat dengan diterima atau tak diterimanya kitab tsb sbg referensi. Padahal apa susahnya anda menyebut kriteria apa saja orang yang dekat dgn Ahl Bait menurut Syiah atau menurut anda, hitung2 sambil mengajari saya.
  128. referensi cuy.
  129. Utk Ressay : kasian umat islam dunia, sejak awal abad 4 H, banyak mazhab2 baru terbentuk, padahal pahamnya berbeda dengan orang yang namanya diambil sbg nama mazhab, seperti golongan mazhab Maliki, mazhab Hanafi, Mazhab Hambali, Mazhab Syafii, Mazhab Ja’fari/Ahl Bait, dll. Mereka semua berpedoman atau merujuk pada kirab2 yang ditulis sesudah abad 4 H atau jauh sesudah wafatnya para yang empunya nama.
  130. Ah enteini. Referensi dunkz….
  131. @lamaru
    Kalau kita mengikuti presepsi anda, maka wajar umat Islam tersesat keberbagai mazhab, karena ke 3 khalifah tsb banyak melakukan penyimpangan dlm agama. Kan Nabi SAW sudah berpesan dlm Tsaqalain dan Ghadir Khum, agar umat tidak tersesat.
    Wass. Wr. Wb.
  132. @lamaru
    Menurut presepsi saya ke 3 khalifah tsb telah ingkar kepada dua hadis tsb.
    Kata anda:
    Silahkan perthatikan kitab2 yang ditulis sebelum abad 3 (Ahl Bait masih hidup) dan kitab2 yang di tulis sesudah abad 3 (Ahl Bait sudah tiada).
    Komentar saya:
    Sebutkan dong kitab2 tsb dan penjelasannya, biar diskusi ini ada titik temunya. Atau anda cuman ngarang aja.
  133. Utk Ressay : jika anda mau tahu kriteria2 versi saya ttg siapakah orang paling mengenal apa dan bagaimana Ahl Bait :
    1. Keluarganya yang hidup bersama
    2. Murid2nya langsung
    3. Sahabat2 dekat
    Dan ada beberapa murid2nya langsung yg telah ikut berjuang(berperang) bersama-sama keluarga Ahl Bait memerangi raja yang zalim sebanyak 2 kali. Murid tsb ada yang menulis kitab. Kitab tsb (copian atau salinan atau cetakan baru) ada atau bisa dijumpai di toko2 buku besar
  134. Utk Ressay : kriteria2 yang saya sebutkan ttg orang yang lebih kenal dgn Ahl Bait anda setuju?
  135. Utk Dede : Hadis saqalain diucapkan oleh nabi saat beliau duduk diatas onta merah (onta terbaik/ termewah yang telinganya dipotong) pada saat haji wada. Intinya agar kita mengikuti Quran dan Al itrah/ahl bait ( ikuti cara beribadah ahl bait dan sikap2nya termasuk sikapnya thd 3 sahabat). Karena Imam Ali memulyakan sahabat, juga ahl Bait memulyakan sahabat, tak memisahkan diri dari 3 Khalifah, tak membuat kelompok sendiri yang menolak 3 khalifah, maka kita pun harus memulyakan 3 khalifah sebagaimana ahl bait memulyakan mereka. Adapun yang gencar melaknat 3 khalifah tsb adalah golongan yang di jaman ahl bait masih hidup adalah Rafidhah. Jadi anda sekarang mengikuti paham Rafidhah yang dulu pernah diusir Zaid (keluarga Ahl Bait) karena mereka meminta Zaid utk turut melaknat Abu Bakar dkk. Sedangkan kitab yang anda pedomani tentang paham melaknat, rajah/reinkarnasi, bada, cara ibadah2, paham Goib nya Al Mahdi, dsb ditulis pada abad 4 H oleh Kulayni, jauh sesudah Ahl Bait tiada. Kulayni tak pernah bertemu langsung dgn Ahl Bait.
  136. @lamaru,
    Presepsi anda keliru, kalau sikap Ahlul Bayt thdp 3 khalifah tsb yaitu meluruskan penyimpangannya dan mengawasi jalannya pemerintahan ke 3 khalifah tsb dan penguasa setelahnya. Kita lihat dari konsep Islam yg menganut faham Khulafur Rasyidin, tidak ada satupun negara Islam yg konsisten memerangi kezaliman orang2 Munafik, Yahudi dan Amerika cs, kecuali yg mengikuti faham Syi’ah. Kalau masalah melaknat, itu hanya peresepsi anda saja yg terhasut oleh pemahaman salafyun.
    Salam
  137. Utk Dede : darimana anda tahu bahwa 3 Khalifah melakukan PENYIMPANGAN dalam agama? Hanya pikiran anda atau anda dapat informasi yang salah ?
  138. @lamaru
    Rasulullah SAW pernah bersabda kepada Imam Ali tentang rencana makar yg dilakukan oleh Umar bin Kattab dan Abu Bakar di Shaqifah Bani Sa’diyah yaitu untuk memisahkan kekhalifahan dari Ahlul Bayt.
    Salam
  139. @lamaru
    Sepertinya anda harus banyak belajar lagi tentang Mazhab Syi’ah Imamiyah/Mazhab Ja’fari/Mazhab Ahlul Bait.
  140. fg
  141. Utk Dede : darimana anda dapat informasi bahwa Rasulullah ada bersabda ttg adanya rencana Umar utk makar? dari buku apa? siapa yang nulis?
  142. @lamaru
    Dari kitab Sulaim Bin Qais alHilali AlQadhi yg wafat thn 90 Hj yg merupakan sahabat Imam Ali as. Beliau ikut serta dalam peperangan Jamal, Siffin dan Nahrawan bersama Imam Ali as.
    Salam
  143. @lamaru
    Rasulullah saw memberitahu Imam Ali as bahwa Abu Bakar akan dibai‘ah di Saqifah Bani Sa‘idah selepas kewafatannya. Seperti yg diriwayatkan oleh Imam Ali as bahwa Rasulullah saw telah memberitahuku dan bersabda: “Orang ramai akan memberi bai‘ah kepada Abu Bakar di Saqifah Bani Sa‘idah selepas penentangan mereka terhadap hak kami dan hujjah kami. Kemudian mereka akan mendatangi Mesjid dan orang pertama yang akan memberi bai‘ah kepadanya di atas mimbarku adalah Iblis dalam bentuk lelaki tua, mempunyai tanda hitam di dahi serta akan berkata sedemikian, kemudian dia akan keluar. Kemudian dia akan mengumpulkan syaitan dan Iblisnya, lalu keluar dalam keadaan sujud seraya berkata:’Wahai Sayyidana wa Kabirana! Andalah yang telah mengeluarkan Adam daripada Syurga’. Dia berkata: ‘Adakah umat yang tidak akan sesat selepas Nabinya? Tidak ada. Kalian telah menyangka aku tidak terdaya lagi kepada mereka? Bagaimana kalian telah melihatku memperdayakan mereka ketika mereka meninggalkan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya?’ Sebagaimana dalam firman-Nya : “Sesungguhnya telah benar prasangka Iblis terhadap mereka itu lalu mereka mengikutinya, kecuali satu golongan di antara orang Mukminin” (QS Al Saba : 20)
    Salam
  144. ,,,,,
  145. Utk Dede : Kitab Sulaim bin Qois sekarang ini tak ada di dunia. Tak ada yang memegang catatan2 dia. Sudah hilang. Anda hanya mendengar atau membaca dari kitab yang ditulis setelah abad 4 H yang menceritakan ttg adanya catatan Sulaim bin Qois. Anda kemungkinan membaca kitab yang ditulis pada abad ke 7, Sehingga sulit dipercaya kalau info ttg MAKAR UMAR adalah dari catatan Sulaim bin Qois
  146. Utk Dede : anda menafsir Surah Saba sesuka hati anda, jelas bukan tafsiran dari Ahl Bait. Surah tsb menceritakan ttg negeri Saba, bukan ttg Saqifah Bani Saidah. Atau bukan ttg Umar bin Hattab. Tafsiran anda sangat berbeda dengan tafsiran dari Ahl Bait.
  147. ……
  148. @lamaru
    Kitab Sulaim Bin Qais alHilali AlQadhi sampai kini terpelihara oleh para perawi hadits dari mazhab Syi’ah secara turun temurun.
  149. Ah saya sih tetap meminta referensi. Kalau ndak mampu mbok ya bilang. Saya yang bodoh ini akan berusaha mengerti.
  150. @lamaru
    Mengenai penafsiran QS Al Saba : 20. Itukan hadits diriwayatkan oleh Imam Ali as bahwa Rasulullah saw telah memberitahuku dan bersabda: “Orang ramai akan memberi bai‘ah kepada Abu Bakar di Saqifah Bani Sa‘idah selepas penentangan mereka terhadap hak kami dan hujjah kami…”Jadi bukan saya yg menafsirkannya, namum Rasulullah saw.
    Salam
  151. @lamaru
    Saya kira jelas makar yg dilakukan oleh Abu Bakar dan Umar Bin Kattab dlm hadits Nabi saw tsb yaitu penentangan mereka terhadap hak Imam Ali as di Saqifah Bani Sa‘idah.
  152. …….
  153. Utk Dede : Sulit dipercaya ada kitab Sulaim bin Qois. Kalau ada, kenapa tak diperbanyak oleh ulama Syiah? Utk bukti atau ilmu bagi siapa saja terutama warga Syiah? Kenapa Al Kaffy dan Nahjul Balagah diperbanyak, sedangkan kitab Sulaim bin Qois tidak? Di PASTI kan kitab tsb tak ada, sebagaimana Al Mahdi yang hanya karangan Kulayni. Jika ada, tak baik menyembunyikan ilmu. Jika memang tak ada, tak baik mengarang2.
    Hadis diatas tak jelas ada di kitab mana.
  154. Ehm…referensi cuy.
    oh ya, udah pernah denger blm buku Imam Khomeini di rubah-rubah ama pandir-pandir yang ndak suka ama beliau?
    Itu baru bukunya Imam Khomeini. Apalagi jika ini kitab al-kafi. beuh…ndak tau deh apa jadinya.
  155. ………..
  156. Utk Ressay dan Dede : Anda mungkin bukan orang Saint, shg tak menimbang-nimbang perkembangan teknologi. Di jaman Rasul tak ada kertas, hany a kulit kayu sebagai media catatan. Jika Sulaim bin Qois buat catatan, maka sudah lama hancur, kecuali di salin kembali ke kertas jaman sekarang. Andai di salin ke kertas, pasti sudah diprbanyak, tak mungkin cuma satu saja. Karaena harus ada cadangan agar tak hilang. Akan jadi PENEMUAN BESAR jika catatan hadis Sulaim bin Qois memang ada. Selama ini yang sudah terpatri adalah Kitab Tertua Syiah adalah Al Kaffy yg dtulis abad 4 H oleh Kulayni.
  157. Utk Ressay : Al Kaffy, kitabnya banyak beredar. Dan sepertinya. baik cetakan Teheran, dan juga cetakan Beirut, tak berbeda isinya. Andai berbeda, maka dipastikan sudah diberitakan. Yang beda hanya besar kecilnya tulisan dan halaman. Namun isi masih sama.
  158. @Lamaru
    ]Mushaf Alqur’an yang disusun oleh Usman b Affan menurut anda ditulis dimana ya. Tolong diberitahukan agar bertambah pengetahuan sejarah kami. Dlm berapa buah yang ditulis. Wasalam
  159. ehm…mampu kagak nunjukin referensinya? tetap gw tunggu lho. Masalahnya ini penting untuk menjaga keilmiahannya.
  160. =
  161. Utk Abu Rahat : Quran juga ditulis di kulit kayu, namun sekarang sudah disalln di kertas agar tetap bertahan dan juga diperbanyak. Jika tak disalin ke kertas mungkin sudah punah. Demikian pula catatan Sulaim bin Qois, jika tak disalin pada kertas akan punah, walau disimpan rapat di dalam kulkas..ee salah…Jadi di PASTI kan catatan Sulaim bin Qois sudah LAMA sekali musnah.
    Utk Ressay : Anda setuju jika orang yang paling dekat atau mengenal Ahl Bait adalah orang yang sejaman, hidup bersama, pernah berperang sama2, ia juga murid langsung Ahl Bait, anda setuju? jika anda setuju, maka tulisan yang ditulis oleh orang tsb bisa jadi referensi kita. Setuju bhw ia org yang paling kenal dgn Ahl Bait daripada org yang tak pernah bertemu samasekali?
  162. @lamaru
    Al Qur’an dan Al Hadits, entah ditulis pada kertas kek, kulit kayu kek, kulit domba kek, daun pisang kek, daun lontar kek, dibatu kek dstnya. Kan ada yg menjaga risalahnya yaitu para perawi hadits dari Syi’ah Ali. Kan saya juga sdh menjelaskan bahwa Sulaim bin Qais adalah sahabat Imam Ali as. Beliau ikut serta dalam peperangan Jamal, Siffin dan Nahrawan bersama Imam Ali as. Seorang sahabat dari Ahlul Bayt pada zamannya.
    Salam
  163. @lamaru
    Presepsi anda sungguh aneh bin ajaib. Bicara ilmiah namun tidak masuk akal.
  164. @lamaru
    Ah, jadi bingung diskusi dgn anda. Anda bertanya, saya menjadi bingung…Emangnya Tawa Sutera…hehehe
  165. ,<
  166. Utk Dede : saya juga bingung dgn anda. Jika catatan Sualim bin Qois sudah disalin ke dalam suatu kitab, kitab apa namanya? Kitab Sulaim? Ah..tak pernah dengar tuh ada nama kitab itu. Kitab fiktif? aa…ini baru benar, karena memang tak ada kitabnya.
  167. ”’
  168. @lamaru
    Pantesan aja tdk tahu kitab Sulaim bin Qais, coba cari di pdf.adobe reader. Silahkan di dwonload. Jadi selama ini anda hanya dikira-kira saja. Dasar OON! Emangnya Bajay Bajuri…hehehe
  169. ,,,/
  170. Utk Dede : Kitab Sulaim, baru beredar abad 5 H, setelah dibacakan di depan Mufid dan Tusi. Pada abad 4 H belum ada yang nyinggung ttg Kitab ini. Apalagi kitab2 yang ditulis sebelum abad 3 H.Kulayni saja tak tahu dgn kitab ini. Kulayni menulis Al Kaffy abad 4. Wajar saja Kulayni tak pernah nyinggung2 kitab Sulaim di dalam kitabnya Al Kaffy. Kesimpulan : Kitab Sulaim baru beredar di era Mufid dan Tusi abad 5 H. Jadi masih sulit dipercaya kalau itu benar2 dari Sulaim.
  171. >>
  172. referensi donk cuy. biar lebih mantep gitu.
  173. Utk Dede : Suatu hal yang aneh jika kitab Sulaim baru dibacakan di depan Mufid dan Tusi utk dinilai ke absahannya pada abad 5. Kenapa tak dibacakan di depan Jafar Siddiq di abad 2 agar Kulayni tahu, sehingga bisa diriwayatkan oleh Kulayni dalam Al Kaffy bahwa Imam Jafar Siddiq men syah kan kitab Sulaim. Jafar Siddiq di dalam kitab Kulayni Al Kaffy tak pernah nyinggung Kitab Sulaim. Wajar, mereka kan belum tahu.
    Utk Ressay : Anda setuju nggak tentang kriteria2 orang yang paling kenal dgn Ahl Bait di atas. Jika ya..baru kita gunakan tulisannya sebagai referensi.
  174. @lamaru
    Huh.. itu hanya presepsi anda saja, hanya prakiraan saja. Coba anda baca dan pahami kitab tsb. Disitu terdapat rujukan terhadap kitab yg lainnya. Ada -/+ 65 kitab sebagai bahan rujukan (catatan pinggir).
  175. Eh cuy, lo disini yang memulai diskusi kan? so, lo dulu yang harus nunjukin bukti berupa referensi. itu cara diskusi yang baik, bukan asal pingin menang sendiri.
    Kelihatan dah kepandirannya. xixixixi…
    ayo pandir mana lagi yang mau “bongkar kebobrokan syiah”?
  176. Iya, sok tahu syi’ah tapi inti ajarannya tdk mengerti.
  177. Utk Dede : Betul, tapi rujukan bukan cerita ttg Kitab Sulain, tetapi ttg hadis. Ada memang rujukan kitab yang menceritakan kitab Sulaim yaitu Biharul Anwar (ditulis abad 10 H). Yang PASTI, Imam Jafar Soddiq, imam Besar Ahl Bait, tak tahu ada Kitab Sulaim. Kulayni pun ikut2an tak tahu. Padahal di kitab al Kaffy sebagian besar KATANYA adalah sabda Imam Jafar Soddiq.Andai kitab tsb memang ada, dan Kulayni tahu, ia tak susah2 menghimpun hadis2, sampai2 hadis palsu pun ditulis Kulayni juga (ada 50% hadis palsu.). Yang perlu anda CURIGAI adalah Mufid dan Tusi, yang mulai mempopulerkan kitab tersebut di abad 5 H.
  178. @lamaru
    Memang banyak hadits palsu yg terdapat dalam berbagai kitab, entah dlm kitab sunni maupun syi’ah. Yang penting esensi ajarannya, seperti para Imam Ahlul Bayt yg konsisten mengawasi dan meluruskan terhadap penyimpangan para penguasa yg zalim. Hingga kini mazhab Syi’ah konsisten melawan pihak ke 3 yaitu kaum Munafikin, Kafirin, Musyrikin, Yahudi, Nasrani, Amerika cs dll, pendek kata yg menjadi musuh umat Islam. Sesungguhnya pihak ke 3 lah yg harus diwaspadai, jangan sampai umat Islam diadu dombakan diantara mazhab dan golongan.
    Salam
  179. Utk Dede : ya betul, para Ahl Bait konsisten menjaga agar tidak terjadi penyimpangan pada pengikut2nya. Hanya saja si Kulayni kedodoran, banyak di Al Kaffy hadis2 palsu, padahal di masa Kulayni ada Al Mahdi yang turun dlm Goib Kecil. Al Mahdi nya kurang ampuh menunjuki hadis yang benar pada kitab rujukan tertua Syiah. Selain itu pula, Imam Jafar As Sodiq yg hidup di abad 2 H kok bisa nggak tahu dengan Kitab Sulaim yang katanya amat sohih. Eh malah si Mufid dan Tusi di abad 5 H yang tahu kitab Sulaim. Memang serba aneh di Syiah Imamiah ini.
  180. Utk Dede : Kulayni, KATANYA hidup sejaman dgn Al Mahdi di masa Goib Kecil. Apakah isu adanya Al Mahdi turun di Goib Kecil ada maksud agar kitab Kulayni dapat dipercaya dan bisa diterima umat ? Saya CURIGA bahwa issu adanya Al Mahdi di Goib Kecil adalah karangan Kulayni.
    Apakah issu adanya Kitab Sulaim oleh Mufid dan Tusi agar ajarannya Mufid dan Tusi bisa dipercaya dan diterima umat ? Saya CURIGA bahwa Kitab Sulaim adalah tulisan Mufid dan Tusi di abad 5 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar